Fokus Perlindungan dan Kesejahteraan di Hari Nelayan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aksi nelayan tradisional yang dilakukan untuk memperingati Hari Nelayan Nasional 2015 pada tanggal 6 April ini direncanakan digelar di berbagai daerah dengan fokus peningkatan kesejahteraan nelayan yang kerap didera kemiskinan.
"Secara serentak peringatan Hari Nelayan Indonesia 2015 akan diperingati bersama di Banda Aceh, Buton, Manado, Semarang dan Jakarta," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan Abdul Halim, Senin (6/4).
Menurut dia, peringatan Hari Nelayan dilakukan guna mendorong negara untuk segera melindungi dan menyejahterakan nelayan Indonesia, karena itu aksi tersebut bertajuk "Lindungi dan Sejahterakan Nelayan Indonesia".
Sekjen Kiara mengingatkan bahwa semenjak konsep Poros Maritim terus digemakan oleh pemerintahan Jokowi-JK, isu kelautan dan perikanan selalu mendapat tempat di mata masyarakat Indonesia.
Sedangkan sepanjang 2015, ujar Abdul Halim, gebrakan yang berkaitan dengan nelayan Indonesia terus menjadi perhatian dan fokus masyarakat, seperti pelarangan cantrang, penenggelaman kapal asing, dan kasus ABK kapal.
"Namun, dengan kondisi kelautan dan perikanan yang terjadi hari ini apakah nelayan Indonesia sudah sejahtera?" katanya.
Ia memaparkan, fakta di lapangan baik nelayan, perempuan nelayan, pembudidaya dan pelestari ekosistem pesisir masih hidup dalam kemiskinan dan minim perlindungan.
Abdul Halim berpendapat bahwa kondisi nelayan makin diperburuk dengan kenaikan harga BBM dan harga kebutuhan pokok yang mulai terasa pada saat ini.
Sebelumnya, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menginginkan pemerintah dapat mengoptimalkan pemberdayaan nelayan di berbagai daerah agar nelayan Indonesia juga dapat menjadi tuan rumah di lautnya sendiri.
"Nelayan harus menjadi tuan rumah di lautnya sendiri," kata Ketua Umum KNTI M Riza Damanik di Jakarta, Minggu (5/4).
Untuk itu, ujar dia, KNTI juga menyerukan kepada organisasi nelayan dan pembudidaya ikan di seluruh kepulauan Indonesia untuk terus meningkatkan kapasitas partisipasinya dalam pembangunan kelautan Indonesia. "Peningkatan kapasitas nelayan Indonesia dalam melaut adalah kunci keberhasilan pemberantasan pencurian ikan," kata Damanik.
Ia berpendapat, tanpa partisipasi nelayan, prioritas pemberantasan pencurian ikan hanya akan berakhir pada kerja-kerja programatik dan pemborosan anggaran, seperti pemerintahan sebelumnya. (Ant)
Susu Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah studi baru, para peneliti menemukan bahwa konsumsi susu yang tidak...