Fordakha Minta Pemda Jamin Biaya Perawatan Medis Korban Bom Samarinda
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Koordinator Forum Dialog Antaragama untuk Kesejahteraan Holistik Anak (Fordakha) IIma Sovri Yanti berharap semua elemen dan Pemerintah Daerah (Pemda) menjamin biaya perawatan medis yang dibutuhkan oleh korban bom molotov di depan Gereja Oikoumene, Keluruhan Sengkotek, Samarinda Kalimantan Timur pada hari Minggu (13/11).
“Meminta Pemerintah Daerah menjamin biaya perawatan medis yang dibutuhkan oleh korban,” kata IIma dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, hari Senin (14/11).
Menurut IIma Pemerintah harus memastikan korban bom molotov mendapatkan layanan dan fasilitas pengobatan yang mendukung penyembuhan, pemulihan dan untuk kondisi normal kembali.
“Karena situasi seperti ini sering korban dan keluarga tidak diperhatikan sehingga keluarga menanggung beban berat,” kata dia.
Ledakan bom molotov, kata Iilma, Pemerintah harus menyiapkan petugas atau pekerja sosial dan psikolog anak, sebab ada beberapa anak-anak mengalami luka-luka akibat kejadian itu.
“Petugas terkait atau pekerja sosial dan psikolog anak dikerahkan untuk mengatasi trauma korban,” kata dia.
Fordakha juga meminta pihak-pihak terkait untuk koordinasi lintas sektor untuk membantu keluarga korban seperti memberikan pendampingan pada orang tua dan keluarga korban.
“Tidak mempersulit atau tinggalkan birokrasi panjang agar dapat segera menangani kebutuhan korban untuk keselamatan korban, dan galang solidaritas untuk korban, agar korban dan keluarga tetap menjadi perhatian utama,” kata dia.
“Lakukan donor darah untuk persiapan tranfusi darah bila diperlukan."
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...