Loading...
DUNIA
Penulis: Prasasta Widiadi 20:12 WIB | Senin, 26 Oktober 2015

Forum Anak Muda UNESCO Untuk Pemeliharaan Planet Berkelanjutan

Ilustrasi: atlet tinju putri Kenya, Cynthia Coredo berbicara pada forum UNESCO Youth Forum 2014. (Foto: boxgirls.com).

PARIS, SATUHARAPAN.COM - (9th UNESCO Youth Forum) Forum Anak Muda edisi kesembilan  yang diselenggarakan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) (UNESCO) digelar dalam rangka menggugah kesadaran generasi muda untuk pemeliharaan lingkungan secara terus-menerus.

“Sangat penting kita mengambil kesempatan ini untuk memanfaatkan energi dari orang-orang muda seperti yang kita membuat transisi dari MDGs (tujuan pembangunan millennium, red) ke Agenda Pembangunan Berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova di Paris, seperti tertuang  di situs resmi UNESCO, hari Minggu (25/10).

Forum tersebut digelar di markas UNESCO di Paris mulai hari Senin (26/10) sampai dengan Rabu (28/10). Dalam kesempatan tersebut akan mempertemukan lebih dari 500 perempuan dan laki-laki berusia muda dari seluruh dunia untuk fokus pada isu-isu yang berkaitan dengan Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan.

“Pada saat kita mencapai batas waktu untuk SDGs pada tahun 2030, populasi orang muda akan meningkat sebesar tujuh persen. Oleh karena itu penting bahwa kita melibatkan mereka sekarang jika kita ingin memiliki kesempatan untuk mencapai tujuan-tujuan ini,” Irina menambahkan.

Pembukaan Pleno akan menampilkan serangkaian pembicara inspirasional, termasuk Moctar Dembele, penemu muda dari sabun anti-Malaria, Salim Salamah seorang pengungsi Suriah muda yang dibesarkan di kamp Yarmouk di Damaskus dan kemudian menjadi aktivis pemuda, dan Cecilia Garcia, seorang aktivis gender kesetaraan Meksiko.

Tim penyelenggara bekerja dengan siswa jurnalistik dari The American University of Paris untuk menjalankan sebuah jurnal rutin yang berisi materi-materi persidangan kepada publik.

Para siswa akan memproduksi newsletter harian yang berisi wawancara, highlight dan up-to-the-menit berita. Edisi baru akan diterbitkan pada setiap hari dari Forum sehingga tetap memeriksa kembali.

“Tahun ini adalah tahun kunci untuk Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan, dan dengan UNESCO Youth Forum yang berlangsung  maka forum ini adalah ajang yang tepat sebagai pengingat bahwa suara pemuda harus didengar,” kata Irina.

UNESCO Youth Forum telah berlangsung sejak tahun 1999 dan telah membawa bersama-sama ribuan orang muda dari jumlah yang sangat besar dari negara anggota. Forum adalah kesempatan yang unik dalam sistem PBB untuk mempengaruhi arah agenda PBB tentang isu-isu penting.

Pada akhir Forum yang digelar selama tiga hari, para peserta muda akan mengkompilasi serangkaian poin tindakan yang akan direkomendasikan untuk disampaikan kepada Negara-negara Anggota di Konferensi Umum UNESCO.

“Ini akan mencakup rekomendasi tentang bagaimana UNESCO harus bergerak maju dengan kebijakan dan program di bidang tematik Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan,” Irina menambahkan.

Perempuan Muda Diskusikan Tingginya Buta Huruf di  Malaysia

Seorang perempuan berusia 17 tahun asal Kedah, Malaysia bernama Tharishini Chandra Segaran menjelaskan di UNESCO Youth Forum akan dia gunakan untuk  membahas dua isu dalam negeri yaitu pendidikan dan kesehatan.

"Tingkat buta huruf di Malaysia rendah, namun masala tersebut tidak bisa diremehkan dan harus pikir bagaimana nak atasi kelemahan itu," kata dia seperti dilansir Sinar Harian, beberapa waktu lalu.

Tharishini mengatakan, hal itu bukan sekadar diskusi semata-mata tetapi harus dilaksanakan secara efisien di setiap negara.

"Isu kesehatan pula wajar diberi prioritas karena 43 persen penduduk lebih suka mendapatkan layanan rumah sakit dan klinik pemerintah dibandingkan swasta karena faktor harga,” kata dia.

 "Perbedaan ini harus diatasi agar sektor pemerintah dan swasta dapat bergandengan memberi layanan sesuai kepada pasien," dia menambahkan.

Segaran awalnya terkejut karena dia tidak menyangka akan terpilih mewakili Malaysia  9th Unesco Youth Forum di Paris, Prancis. 

Segaran, awalnya  hanya mencoba-coba memohon bergabung forum itu melalui Facebook akhirnya menjadi kenyataan.

 "Mulanya saya mengirim aplikasi melalui Facebook Unesco dengan menyatakan pengalaman yang saya miliki sewaktu di sekolah,” dia menambahkan. (unesco.org/ sinarharian.com.my). 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home