Foto Obama Berbaju Muslim Picu Kontroversi
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Sebuah gambar yang menunjukkan Presiden AS, Barack Obama saat masih muda mengenakan baju koko coklat dengan taqiyah putih --topi untuk salat umat Muslim -- telah memicu spekulasi kedekatan emosional yang sangat dalam Obama dengan agama Islam.
Foto itu juga dipergunakan untuk menyerang dirinya oleh Bill O'Reilly, presenter Fox News.
O'Reilly mengklaim foto itu dibuat ketika Obama menghadiri pernikahan saudara tirinya di Maryland pada 1990-an.
Meskipun foto itu belum diverifikasi secara independen, O'Reilly mengatakan itu menunjukkan "hubungan emosional yang dalam" antara Obama dengan Islam, yang telah menghentikannya secara efektif memerangi teroris.
"Menurut saudari tirinya, Barack Obama menghadiri pernikahan saudara tirinya pada awal 1990-an. Malik Obama adalah Muslim," kata dia, tentang saudara tiri Obama. Malik menikah tahun 1981 untuk pertama kalinya, dan Obama menjadi pendampingnya pada upcara pernikahan tersebut. Sekarang Malik memiliki lebih dari satu istri.
Obama dibesarkan di Hawaii tempat dia tinggal bersama ibunya yang berkebangsaan AS dan ayahnya yang Muslim dari Kenya. Ayahnya kemudian meninggalkan keluarga itu saat Obama masih berusia dua tahun.
Ibunya, yang dikenal dengan sapaan Ann, kemudian menikah lagi dengan seorang pria Indonesia dan membawa keluarga itu ke Jakarta. Obama tinggal di Indonesia selama empat tahun.
O'Reilly mengatakan "rincian tentang upacara dan lokasi pengambilan foto Obama sangat sulit diverifikasi saat ini."
"Apa yang dapat kami katakan adalah Barack Obama memiliki ikatan emosional yang sangat dalam dengan Islam."
Ia menambahkan, "Tidak perlu dipertanyakan bahwa kegagalan terbesar pemerintahan Obama adalah memungkinkan kelompok teror ISIS untuk bergerak liar, membunuh ribuan orang tak berdosa di seluruh dunia, termasuk banyak Muslim."
Beberapa waktu lalu Obama sempat mendapat kritik tajam karena menolak menggunakan frasa terorisme Islam.
Dalam acara yang diasuhnya, O'Reilly, menurut Daily Mail, berbicara secara monolog dan mengeritik Obama dengan menyerang keyakinan yang dianutnya.
"Saya percaya dia (Obama) seorang Kristen. Saya bukan salah satu dari orang-orang yang mengatakan dia adalah seorang Muslim. Tapi saya tidak berpikir dia seorang Kristen yang taat," kata dia.
Dia melanjutkan dengan mengatakan selama program acara itu: 'Saya mendasarkan analisis saya pada kenyataan bahwa dalam pendapat saya - dan saya bisa saja salah, tapi tidak - perlakuan simpatik Presiden Obama terhadap Muslim menempatkan negara dalam bahaya karena dia meningkatkan risiko ke tingkat yang tidak seharusnya."
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...