Fragmen Alkitab di Museum Of The Bible AS, Dilaporkan Palsu
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Museum alkitab (Museum of The Bible) di Washington DC, Amerika Serikat, menjadi korban penipuan benda seni dan kuno.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh seorang penyelidik penipuan seni mengeluarkan laporan setebal 200 halaman yang mengatakan bahwa fragmen Alkitab yang dikatakan bagian dari Gulungan Laut Mati (Dead Sea Scrolls) Qumran, kemungkinan dibuat dari kulit kuno, tetapi tintanya berasal dari zaman modern.
Yang dimaksudkan adalah fragmen Dead Seas Scroll 16 yang bertempat di museum itu di Washington DC adalah hasil pemalsuan, kata pejabat museum, hari Jumat (13/3).
"Kami adalah korban, kami adalah korban kesalahan penyajian, kami adalah korban penipuan," kata CEO museum, Harry Hargrove, pada konferensi akademik yang diselenggarakan oleh museum, menurut laporan National Geographic.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh seorang penyelidik penipuan seni mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa potongan fragmen itu kemungkinan terbuat dari kulit kuno, tinta berasal dari zaman modern, dan diubah agar terlihat seperti potongan dari Gulungan Laut Mati yang asli.
Sebagian besar dari 100.000 fragmen Gulungan Laut Mati yang sebenarnya terletak di Museum Israel di Yerusalem, dan laporan itu tidak mempertanyakan keasliannya, menurut The Jeruslaem Post. Seorang gembala Badui menemukan gulungan kitab itu pada bejana tanah liat di gua-gua di Qumran, di Tepi Barat pada tahun 1947. Bejana itu berisi ribuan gulungan perkamen yang berusia lebih dari 1.800 tahun, termasuk beberapa salinan tertua dari Alkitab berbahasa Ibrani.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...