Franklin Graham Serukan Umat Kristen Dunia Doakan Ahok
SATUHARAPAN.COM – Pendeta dan Penginjil dari Billy Graham Evangelistic Association, Franklin Graham, menyerukan umat Kristen di seluruh dunia untuk bersatu dalam doa untuk gubernur DKI Jakarta yang saat ini nonaktif karena menjalani kampanye, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat ini menghadapi tuduhan penghinaan agama.
Menurut New York Times yang dikutip ulang Gospel Herald, pada hari Rabu (14/12) dengan mengutip dari fanpage facebook Franklin Graham, putra dari penginjil Billy Graham, menyerukan umat Kristen di seluruh dunia untuk berlomba-lomba memberi dukungan kepada Ahok.
“Kita perlu berdoa untuk gubernur Jakarta beragama Kristen, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama, yang diadili karena apa yang disebut sebagai penghujatan, yang konyol,” kata Graham.
“Dia adalah gubernur pertama non-Muslim dari ibu kota Indonesia. Berbagai tuduhan dialamatkan kepadanya karena dia adalah seorang Kristen,” kata dia.
“Ini adalah penganiayaan yang terjadi di seluruh dunia, mari kita berdoa untuk orang ini dan keluarganya,” kata dia.
Dalam Gospel Herald dijelaskan bahwa Basuki Tjahaja Purnama merupakan laki-laki asal etnis Tionghoa dan pemeluk Kristen pertama dalam 50 tahun menahkodai ibu kota Indonesia tersebut.
Ahok, menurut New York Times yang dikutip ulang Gospel Herald, dituduh melakukan pelanggaran undang-undang penistaan agama saat memberikan kata sambutan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada September 2016.
Ahok telah membantah tuduhan penistaan agama, dan mengatakan ucapannya tersebut ditujukan untuk politikus yang bersikap tidak benar dengan menggunakan ayat Alquran terhadap dirinya.
Jaksa penuntut mengatakan Ahok melakukan penghinaan terhadap Islam dengan menyalahgunakan ayat tersebut dalam rangka meningkatkan dukungan publik menjelang pemilihan gubernur, menurut BBC yang dikutip ulang Gospel Herald.
Penginjil berusia 64 tahun tersebut menambahkan bahwa The Billy Graham Evangelistic Association akan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) “World Summit in Defense of Persecuted Christians” atau Pertemuan Dunia untuk Umat Kristen Teraniaya di Washington DC, pada 10-13 Mei 2017.
Pertemuan tersebut dihelat dalam rangka mengekspos masalah ini dan untuk membantu mendidik para politikus di Washington DC dan kepada publik di Amerika Serikat tentang penganiayaan yang terjadi terhadap Kristen di seluruh dunia. (gospelherald.com)
Editor : Eben E. Siadari
OpenAI Luncurkan Model Terbaru o3
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM- Dalam rangkaian pengumuman 12 hari OpenAI, perusahaan teknologi kecerdasan...