Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:41 WIB | Rabu, 06 November 2013

G. Sinabung Luncurkan Awan Panas

Awan Panas meluncur dari kawah Gunung Sinabung, setelah letusan pada Selasa (5/11). (Foto: dari status facebook Yusuf Sukartendel)

KARO, SATUHARAPAN.COM - Gunung api Sinabung kembali meletus pada hari Selasa (5/11) dan untuk pertama kali gunung ini mengeluarkan awan panas seperti yang terjadi di gunung Merapi, Yogyakarta yang dikenal sebagai “wedhuss gembel.”

Letusan itu terjadi pada pukul 14:23 WIB selama 20 menit sebagaimana dijelaskan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Abu vulkanik letusan membubung hingga 3.000 meter dari kawah dan terbawa angin ke barat daya. Bunyi gemuruh terdengar hingga pos pengamatan berjarak 8,5 kilometer.

Selain itu, laporan dari tim pengamatan menunjukkan adanya awan panas meluncur dari lereng sejauh satu kilometer ke arah tenggara. Ini adalah pertama kali awan panas keluar dari kawah Gunung Sinabung sejak meletus September 2013 yang lalu.

Sejauh ini tidak disebutkan ada korban terkait awan panas ini, karena warga di daerah bahaya telah mengungsi. Pihak BNPB melaporkan bahwa jumlah pengungsi hingga sekarang adalah 1.681 jiwa. Pengungsi tersebar di 4 titik, yaitu Los Pekan Tiga Ndreket (desa asal: Mardinding), sebanyak 891 jiwa, Posko GBKP Payung, 292 jiwa (asal Desa Sukameriah), Masjid Payung, 110 jiwa (asal Desa Sukameriah), dan Jambur Namanteran, 388 jiwa (asal Desa Bekerah dan  Desa Simacem).

Aktivitas Gunung Sinabung masih sangat tinggi dengan status Siaga (level III), di  mana pada radius tiga kilometer diminta tidak ada aktivitas masyarakat. Warga di empat desa yaitu Desa Sukameriah, Simacem, Bekerah dan Mardinding diminta untuk mengungsi ke tempat yang aman.

Dengan adanya luncuran awan panas maka masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan. Demikian juga terkait erupsi yang masih berpotensi terjadi. Abu letusannya dapat mengganggu kesehatan dan merusak tanaman di area terdampak.

Sehubungan sudah memasuki musim hujan sejak beberapa hari terakhir dan aktivitas hujan hampir terjadi setiap hari, maka masyarakat yang bermukim dekat sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Sinabung di Desa Sukameriah sampai dengan Desa Bekerah, Desa Kutagugung dan Desa Sigarang-garang agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home