G20 Sepakat Jalankan Pertukaran Informasi Pajak Tahun Ini
BADEN-BADEN, SATUHARAPAN.COM - Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 secara bulat menyepakati agar program pertukaran informasi perpajakan otomatis atau Automatic Exchange of Information (AEOI) dan pelaksanaan prinsip penghindaran Base Erosion and Profit Shifting (BEPS) sepenuhnya diimplementasi mulai bulan September 2017 dan selambat-lambatnya pada bulan September 2018.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang menghadiri pertemuan tersebut menegaskan Indonesia sebagai negara anggota G20 siap berpartisipasi dalam implementasi tersebut.
Lebih jauh, Sri Mulyani menekankan bagi Indonesia kerjasama perpajakan internasional sangat penting. untuk mengatasi penghindaran pajak. Dia menambahkan, dengan dilakukannya Tax Amnesty di RI tampak bahwa banyak wajib pajak yang selama ini tidak mendeklarasikan aset dan pendapatan yang disimpan di luar negeri. Oleh karena itu, kerjasama pertukaran informasi penting bagi tercapainya aturan dan implementasi perpajakan yang adil antar negara.
"Tidak ada lagi tempat aman untuk para penghindar pajak di dunia," demikian pernyataan Kemenkeu dalam siaran pers-nya pada hari Minggu (19/03).
Pada kesempatan itu Menteri Keuangan juga mengingatkan kewajiban pajak atas perusahaan-perusahaan ekonomi digital. Menurut dia, kewajiban pajak “digital economy” harus adil dan bagian terbesarnya harus dinikmati oleh negara yang menjadi lokasi kegiatan transaksinya, bukan dimana perusahaan tersebut terdaftar.
Indonesia berharap dengan implementasi program kerjasama tersebut, tidak ada lagi ‘loophole’ bagi praktek-praktek penghindaran pajak internasional serta tidak ada lagi negara yang menggunakan perbedaan sistem pajak untuk melakukan inovasi instrumen keuangan yang bertolak belakang dengan semangat BEPS dan AEOI.
Selain itu, Indonesia juga menyatakan perlunya kerja sama perpajakan yang lebih erat antar negara mitra dagang demi mencegah kebocoran perpajakan yang timbul akibat aliran uang melalui perdagangan internasional.
Pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 berlangsung di Baden-Baden, sebuah kota kecil di negara bagian Baden-Württemberg, di barat daya Jerman, 40 km dari Strasbourg Prancis. Pertemuan berlangsung 17-18 Maret 2017.
Pertemuan juga dihadiri oleh institusi internasional antara lain FSB, FATF, UN, ECB, IMF, World Bank, European Commission, African Development Bank, APEC, BIS, OECD, NEPAD.
Pertemuan G20 saat ini memiliki suasana agak berbeda karena merupakan pertemuan pertama kali setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, dan dimulainya proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Pertemuan ini juga terjadi di tengah tahun pemilihan umum di negara Perancis, Jerman, dan Belanda - dimana sentimen anti imigrasi, pengungsi dan politik populisme meningkat di negara-negara Eropa.
Pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 tersebut didahului dengan “High Level Symposium on Global Economic Governance in a Multipolar World” pada tanggal 17 Maret 2017, dihadiri oleh para Menteri dan tokoh ekonomi terkemuka dunia. Sri Mulyani turut menjadi pembicara pada forum tersebut.
Editor : Eben E. Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...