Gagal Bebaskan Lahan MRT Alasan Wali Kota Jaksel Didemosi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Demosi atau penurunan jabatan yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap Wali Kota Jakarta Selatan, Syamsudin Noor dipertimbangkan atas beberapa hal, salah satunya pembebasan lahan mega proyek Mass Rapid Transit (MRT). Syamsudin dinilai tak kunjung beres menyelesaikan persoalan utama penghambat pembangunan tersebut.
“Syamsudin Noor memang baik, tetapi karena agak lambat terutama untuk pembebasan lahan MRT, jadi kami stafkan,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat kepada satuharapan.com di Balai Kota DKI, Selasa (11/8).
Lahan yang sampai saat ini masih terkendala tersebut merupakan lahan yang terletak di Fatmawati, tepatnya di bekas Stadion Lebak Bulus. Pihak MRT bahkan terancam mengubah desain ulang stasiun MRT bila pemerintah tak kunjung melakukan pembebasan lahan.
Syamsudin rencananya akan digantikan oleh Tri Kurniadi. Demosi Syamsudin dan pengangkatan Tri tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 1532 Tahun 2015 tentang pemberhentian, pemindahan, dan oengangkatan pimpinan tinggi pratama. Pelantikan dikabarkan akan dilangsungkan pada Jumat pekan ini.
Sementara itu, menurut Djarot, Syamsudin akan didemosi menjadi staf biasa. Pemberhentian Syamsudin sebagai wali kota juga dilakukan bukan karena alasan usia.
“Kalau soal usia, pensiunnya masih agak lama kok, sekitar tiga sampai empat tahun lagi,” katanya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...