Gajah Mati di Aceh, Masyarakat Mengaku Tak Membunuh
BANDA ACEH, SATUHARAPAN.COM – Seekor gajah betina ditemukan mati membusuk oleh warga di kawasan perkebunan kelapa sawit di Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, pada Rabu (19/11).
“Masyarakat setempat memang mengeluhkan gangguan kawanan gajah, akan tetapi dipastikan matinya hewan berbelalai panjang itu bukan karena diburu masyarakat setempat,” ujar Geuchik (kepala desa, Red) Alu Meuraksa, Safrudin, pada Kamis (20/11).
"Kami tidak membunuh gajah di sini, walaupun selama ini mengganggu. Mungkin saja ada pihak dari luar yang sengaja memburunya dan hal ini membuat warga di sini merasa ketakutan," katanya.
Warga setempat menemukan bangkai hewan tersebut beberapa hari setelah tercium bau amis. Saat bangkai gajah ditemukan, kondisi kulit sudah terkelupas dan darah di bagian kepala sudah mengering.
Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Aceh Jaya Saiful Bahri membenarkan perihal adanya kematian gajah di kawasan perkebunan warga yang berjarak sekitar 47 kilometer dari Kota Calang itu.
"Itu gajah betina, jadi gadingnya memang tidak ada. Tim Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh sudah turun sejak kemarin (Rabu, 19/11) petang. Belum ada kepastian penyebab kematiannya," katanya.
Saiful menegaskan pemda setempat hanya bertugas untuk menghalau apabila gajah masuk dan mengganggu permukiman warga. Mereka tidak berwenang melakukan penyidikan ataupun mencari penyebab dan pelaku pembunuhan gajah itu.
Dalam setahun terakhir sudah terjadi empat kasus kematian gajah yang dipengal kepalanya untuk diambil gadingnya. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada satu pun pelaku yang tertangkap akibat perburuan gading gajah itu. (Ant)
Editor : Sotyati
Bryan Amadeus Chandra, Sosok yang Cerdas dan Senang Menolong...
Jakarta, Satuharapan.com, Bryan Amadeus Chandra atau yang akrab dipanggil Bryan merupakan salah...