LIPI: Jalawure Pengganti Beras dan Terigu
GARUT, SATUHARAPAN.COM - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melihat umbi jalawure bisa menjadi bahan pangan alternatif pengganti beras dan terigu.
Dr Marlina Ardyani, peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, menyatakan hasil analisis kimia di laboratorium LIPI menunjukkan jalawure memiliki kandungan gizi tinggi. “Jalawure mengandung kalium, kalsium, dan vitamin C, yang tidak dimiliki tepung terigu,”dia menjelaskan dalam workshop “Peningkatan Ekonomi Masyarakat Berbasis Tumbuhan Lokal dalam Mendukung Kedaulatan dan Kemandirian Pangan” di Pendopo Kabupaten Garut, Garut, Jawa Barat, Selasa, 18 November.
Umbi jalawure, yang memiliki nama ilmiah Tacca leontopetaloides, banyak ditemukan tumbuh liar di pesisir Garut Selatan. Secara umum, di Indonesia tumbuhan ini disebut taka. Masyarakat Samoa menyebutnya masoa, dan masyarakat Guam menyebutnya gapgap.
Berdasarkan penelitian LIPI yang dikeluarkan Badan Ketahanan Pangan (BKP)Kabupaten Garut, walaupun masih terbatas, jalawure sejak 1962 telah dimanfaatkan warga Kampung Cigadog Kecamatan Cikelet dan masyarakat di sekitar pesisir pantai selatan Kabupaten Garut sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras.
Tepung jalawure dimanfaatkan untuk membuat berbagai jenis kue, baik kuekering ataupun kue basah. Kebutuhan kue jalawure masih hanya untuk kebutuhankeluarga, terutama digunakan pada saat menghadapi Hari Raya Idul Fitri dan hajatan.
Melihat potensinya, LIPI mendukung Pemerintah Kabupaten Garut yang saat ini sedang gencar menggalakkan penanaman umbi tersebut.
“Jalawure sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah Garut Selatan dengan dukungan lahan dan kondisi cuaca pantai,” ujar Sekretaris Utama LIPI Dr Siti Nuramaliati Prijono.
Wakil Bupati Kabupaten Garut Dr Helmy Budiman mengucapkan terima kasih kepada peneliti LIPI yang telah meneliti secara mendalam dan mengangkat jalawure sebagai sumber pangan alternatif di wilayahnya.
“Mulai hari ini, kami bertekad menjadikan jalawure sebagai produk unggulan dari Garut, selain dodol dan jaket kulit yang sudah dikenal terlebih dulu,” ujar Wakil Bupati, sambil menambahkan sebagai pemasok pangan terbesar di Jawa Barat, Kabupaten Garut bertekad menambah komoditas tanaman pangan dengan jalawure.
Kandungan Gizi
Jalawure, dari Keluarga Taccaceae, secara alamiah tumbuh liar di pesisir pantai, seperti di Pantai Garut Selatan. Tumbuhan jalawure berupa terna tegak (perdu) dengan tinggi antara 1,5-2,0 meter, serta tidak berkayu dan bercabang.
Tangkai daun melekat pada batang berbentuk segi lima. Tumbuhan ini berbunga/berbiji dan berakar serabut berbentuk umbi. Jalawure berkembang biak melalui vegetatif (umbi) dan reproduktif (biji).
Umbi dan tepung jalawure kaya karbohidrat. Jalawuremenyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi di dalam tanah, dengan ukuran umbi bervariasi antara 1 – 2 kg.Umbi jalawure mengandung karbohidrat 38,16 gr/100 gr dan dalam bentuk tepung jalawure mengandung karbohidrat 83,07 gr/100 gr.
Dibandingkan dengan jenis tepung lain seperti terigu, beras, dan tepung jagung, tepung jalawure mengandung karbohidrat paling tinggi. Kandungan gizi dalam tepung jalawure: lemak 0,17 g, protein 0,05 g, Fe 2,00 mg, Vitamin C 9,31 mg, kadar abu 1,30 g, kadar air 15,65 g, dan energi 334 kkl. (lipi.go.id/garutkab.go.id)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...