Gajah Sumatera Ditemukan Mati Tanpa Gading
ACEH, SATUHARAPAN.COM – Seekor Gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatrensis) ditemukan mati dengan kondisi mengenaskan oleh seorang warga di sebuah perkebunan Desa Ranto Sabon, Kecamatan Samponiet, Kabupaten Aceh Jaya, Sabtu (13/7). Gajah jantan berusia sekitar 30 tahun tersebut mati akibat terkena perangkap yang terbuat dari besi tajam. Demikian menurut Komandan Polisi Hutan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Aceh Jaya, Armidi.
Saat ditemukan, gajah sudah dalam kondisi tanpa gading dengan leher terputus. Kasus gajah masuk ke dalam perangkap dan gadingnya dicuri merupakan kasus pertama yang terjadi di wilayah tersebut. Menurut Yusuf Mahout dari Conservation Response Unit (CRU) Samponiet, gajah tersebut ditemukan di lahan perkebunan kosonng. "Sepertinya ada yang sengaja memasang perangkap karena gadingnya sudah tidak ada lagi,“ ujarnya.
Gajah Sumatera terdaftar dalam red list book IUCN, dengan status terancam punah (critically endangered) mulai Desember 2011, dan Appendix I CITES sejak tahun 1990. Diperkirakan jumlah populasi gajah Sumatera di alam liar berkisar 2.400 - 2.800 ekor yang tersebar di tujuh Provinsi di Sumatera, yaitu Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung.
Kasus kematian Gajah Sumatera yang masuk dalam kategori satwa dilindungi kini sudah dilaporkan kepada pihak Kepolisian Aceh Jaya, beserta dengan pencurian gading dari gajah tersebut. “Kita tidak ingin kasus kematian Gajah terulang kembali,“ ujar Yusuf.
(sumber : www.acehkita.com)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...