Gama Melon Parfum Bahan Anti Nyamuk
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi permasalahan utama kesehatan di Indonesia, dengan tingginya kasus kematian dan jumlah penderitanya. Prihatin terhadap kondisi ini, sejumlah peneliti yang tergabung di Laboratorium Genetika dan Pemuliaan Fakultas Biologi UGM, mencoba mencari terobosan dalam memberantas demam berdarah.
“Fakultas Biologi UGM berhasil mengembangkan tanaman melon yang berpotensi digunakan sebagai bahan obat anti nyamuk, yaitu Gama Melon Parfum,” kata Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr Budi Setiyadi Daryono M Agr Sc, Rabu (7/12) di Fakultas Biologi UGM, seperti dilansir situs ugm.ac.id.
Gama Melon Parfum ini, merupakan kultivar melon baru yang berhasil dikembangkan Fakultas Biologi UGM. Penelitian kultivar melon baru ini berlangsung sejak tahun 2011 diketuai oleh Budi Daryono. Gama Melon Parfum memiliki ukuran kecil dengan berat rata-rata 200-350 gram. Melon ini memiliki ornamen kulit buah yang unik menyerupai batik, menghasilkan aroma harum, hanya saja rasa buahnya pahit.
Gama Melon Parfum mengandung flavonoid dan terpenoid yang tinggi. Kedua senyawa tersebut terbukti ampuh untuk membunuh jentik nyamuk. Selain itu, dengan kandungan volatile yang tinggi menjadikan melon tersebut memiliki aroma yang wangi. Aroma ini tidak disukai oleh nyamuk sehingga bisa dimanfaatkan untuk obat anti nyamuk.
Efektivitas
Dari hasil uji efektivitas ekstrak buah Gama Melon Parfum terhadap nyamuk demam berdarah diketahui persentase rata-rata daya proteksi terhadap nyamuk dari ekstrak kulit dan dan daging buah sebesar 95,61 persen dan 99, 35 persen.
“Ini membuktikan bahwa, Gama Melon Parfum sangat potensial dikembangkan menjadi lotion anti nyamuk maupun dijadikan serbuk pengganti abate,” kata Budi Daryono.
Gama Melon Parfum ini tidak hanya terbukti ampuh untuk digunakan sebagai anti nyamuk. Namun, penggunaan melon ini dapat menjadi alternatif obat anti nyamuk yang ramah lingkungan.
Budi Daryono mengatakan bahwa Fakultas Biologi UGM terus mendorong penelitian dan penciptaan berbagai inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, industri, dan kepentingan nasional, termasuk dalam bidang biomedis.
“Riset terus kita perkuat dan mendorong Fakultas Biologi menjadi fakultas inovatif serta menjadi pusat unggulan dalam pemanfaatan dan pelestarian keanekaragaman hayati tropika,” katanya.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...