Terbuka Lebar, Penelitian Budidaya Cacing
SALATIGA, SATUHARAPAN.COM – Peluang bagi mahasiswa Fakultas Biologi untuk melakukan penelitian di bidang budidaya cacing dan bekerja sama dengan industri terbuka lebar. Sampai saat ini baru sekitar 10 persen saja dari industri di seluruh dunia yang memanfaatkan cacing dalam proses pengolahan limbah.
Ahli biologi tanah dan praktisi budidaya cacing, Dr Bintoro Gunadi, mengemukakan hal itu saat menjadi nara sumber dalam Kuliah Tamu Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Ruang E 126, penggal akhir November lalu.
Bintoro Gunadi, pendiri perusahaan pengembangbiakan cacing untuk produksi kompos pertanian bernama Burnaby Red Wigglers di Kanada itu, menuturkan, budidaya cacing dapat menghasilkan banyak keuntungan di masa mendatang. Cacing memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan belum banyak yang meneliti, termasuk industri. Atas dasar itu, peluang bagi mahasiswa Fakultas Biologi untuk melakukan penelitian terbuka lebar.
Bintoro menjelaskan, cacing mampu menghasilkan enzim lumbrokinase yang dapat mengencerkan darah dan berguna untuk penderita penyakit jantung. Selain itu, cacing juga menghasilkan hormon tumbuh semacam auxin yang dapat menyuburkan tanaman.
Kuliah tamu yang mengangkat tema “Vermiculture Technology, Human Health, and the Natural Way of Farming” itu juga mengupas teknologi vermicomposting serta pengalaman Bintoro saat berada di Kanada. Acara berdurasi 120 menit itu dihadiri dosen, mahasiswa, alumni, dan tamu undangan.
Bintoro menyampaikan, budidaya cacing mudah dilakukan, namun memerlukan ketelitian. Salah satu kunci, dapat dilakukan dengan domestikasi atau penjinakan.
“Media tumbuh dan populasi starter yang tepat akan menghasilkan cacing sehat dan berlimpah. Pembudidayaan cacing juga harus memperhatikan ketersediaan oksigen. Kondisi anaerobik harus dihindari dalam budidaya cacing karena justru memicu tumbuhnya jamur,” dia menjelaskan.
Bintoro yang pernah menjabat Dekan Fakultas Biologi UKSW itu menambahkan, kemudahan dalam proses budidaya cacing juga disebabkan karena cacing sudah mengalami evolusi selama berjuta-juta tahun sehingga tidak berpenyakit. Potensi itulah yang dapat dimanfaatkan sebagai bidang penelitian oleh mahasiswa. (uksw.edu)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...