Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 11:13 WIB | Jumat, 13 September 2024

Gambar Maria dan Yesus Dijadikan Sasaran Tembak, Anggota Dewan Kota Swiss Minta Maaf

Sanija Ameti, Wakil Presiden Operation Libero, berpose untuk potret pada 2 November 2021, di Proger, Bern. (Foto: dok. Christian Beutler/Keystone via AP)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Seorang anggota dewan kota Zurich telah meminta maaf dan dilaporkan mencari perlindungan polisi dari ancaman setelah ia menembakkan pistol olah raga ke poster lelang lukisan Madonna dan Anak (Maria dan Yesus) dari abad ke-14 dan mengunggah gambar wajah mereka yang penuh luka tembak di media sosial.

Anggota partai Hijau-Liberal, Sanija Ameti, 32 tahun, mengunggah gambar-gambar itu di Instagram selama akhir pekan sebelum segera menghapusnya. Ia kemudian menjelaskan di media sosial bahwa ia telah berlatih menembak dari jarak sekitar 10 meter (33 kaki) dan hanya menemukan poster itu yang "cukup besar" untuk target yang cocok.

"Saya minta maaf kepada orang-orang yang terluka oleh unggahan saya. Saya segera menghapusnya ketika saya menyadari konten religiusnya. Saya tidak memikirkannya,” tulis Ameti di X. “Saya sangat menyesal.”

Cabang Zurich dari partai Green-Liberal mengatakan telah meluncurkan proses pemecatan terhadap Ameti dengan organisasi nasional. Farner Group, sebuah firma konsultan tempat dia bekerja, mengatakan dalam sebuah email bahwa mereka telah memutuskan pada hari Senin untuk “mengakhiri hubungan kerja” dengan Ameti.

Gambar-gambar tersebut terus beredar di media Swiss dan daring pada hari Selasa (10/9). Surat kabar harian 20 Minutes menerbitkan foto Ameti yang berdiri di tempat yang tampak seperti makam berpanel batu dan mengarahkan pistol besar.

Bingkai lain menunjukkan lubang peluru di kepala dan wajah Maria dan Yesus yang berhalo. Poster tersebut, sebuah iklan dari balai lelang Koller, menunjukkan detail karya “Madonna with Child and the Archangel Michael” oleh pelukis Italia abad ke-14 Tommaso del Mazza yang akan mulai dijual pada tanggal 20 September.

Para rekan, sekutu, dan majikannya,menjauhkan diri dari tindakan Ameti, khususnya menjelang referendum pada tanggal 22 September mengenai isu-isu nasional dan lokal — termasuk sebuah inisiatif untuk melindungi keanekaragaman hayati di Swiss dengan lebih baik, yang didukung oleh partai Green-Liberal di Zurich.

Kath.ch, sebuah situs pusat media untuk Gereja Katolik Roma di Swiss, mengatakan para uskup Swiss mengutuk penembakan yang dilakukan Ameti, “di mana ia mengarahkannya ke gambar Maria dan bayi Yesus. Hal ini melukai kepekaan agama banyak umat Katolik — termasuk kepekaan mereka sendiri (para uskup).”

Situs tersebut, dengan menggunakan kata-kata umpatan, mengatakan Ameti telah memicu badai kontroversi. Dikatakan bahwa dia telah menghubungi kath.ch melalui email dan memberi tahu bahwa dia dan keluarganya "menempatkan diri mereka di bawah perlindungan polisi karena ancaman."

Operation Libero, sebuah kelompok advokasi yang didirikannya bersama yang mempromosikan demokrasi bebas, mengatakan bahwa dia telah meminta maaf dan mengakui tindakannya "benar-benar bodoh." Kelompok itu menyebut tindakannya "salah dan tidak pantas" dan mengatakan bahwa mereka mendukung kebebasan beragama dan menentang hasutan.

Laporan mengatakan Ameti, seorang penggemar senjata api dan pengacara dengan keahlian dalam keamanan siber, telah melakukan aksi di masa lalu, termasuk mengenakan seragam militer ke sebuah acara bersama anggota Partai Rakyat Swiss yang populis dan memasang poster kampanye di Albania, tempat keluarganya berasal. (AP)

 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home