Ganda Campuran Senior dan Yunior Pelatnas Beda Nasib
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ganda campuran “senior” yang dimiliki Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir berbeda nasib dengan ganda “yunior” yang baru terbentuk di kejuaraan Indonesia Open 2014, Greysia Polii dan Kevin Sanjaja Sukamuljo, pada babak kedua yang berlangsung Kamis (19/6) siang, di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta.
Seperti saat Tontowi dan Liliyana mengandaskan pasangan Jerman, Brigit Michels dan Michael Fuchs sehari sebelumnya, Tontowi dan Liliyana harus melewati pertarungan sepanjang tiga set sebelum akhirnya menang 21-11, 22-24, dan 21-13 atas Shin Baek Cheol dan Jang Ye Na dari Korea Selatan.
Sementara petualangan ganda campuran “yunior” Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Greysia Polii mesti terhenti. Kevin dan Greysia juga dihentikan oleh pasangan negeri Ginseng lainnya, Lee Yong Dae dan Shin Seung Chan, 18-21, dan 17-21.
Pada set pertama, Tontowi dan Liliyana kesulitan menghadapi pasangan negeri Ginseng tersebut karena saat kedudukan imbang 8-8, mereka malah ketinggalan di jeda interval di kedudukan 9-11, beruntung setelah itu mampu mengatasi Shin dan Jang di angka 21-11.
Laga lebih seru tersaji di set kedua. Susul-menyusul angka terjadi di poin-poin kritis. Meski Owi dan Butet, panggilan akrab Tontowi dan Liliyana, sempat mendapat match point lebih dulu di posisi 20-19, mereka akhirnya takluk 22-24. Owi dan kemudian menebus kekalahan itu di set ketiga. Meski kembali ketat di awal set ketiga, Tontowi dan Liliyana akhirnya menang 21-13.
Usai pertandingan, Liliyana mengatakan bahwa sepanjang pertandingan, dia beberapa kali menyemangati Tontowi yang nampak canggung mengembalikan shuttlecock hasil smash dan dropshot dari ganda negeri Ginseng tersebut.
“Tadi saya sempat terbawa juga. Tontowi mungkin juga demam panggung, karena dia mau menunjukkan yang terbaik ke publik sendiri. Tapi jadinya malah kepikiran, seharusnya dia bisa lebih cuek. Saya memang harus lebih aktif mengingatkan Tontowi,” kata Liliyana.
“Saat itu saya berpikir, masa sih saya kalah dari ganda Korea ini ? Kami kan Juara Dunia, Juara All England, masa kalah dari Shin dan Jang? Apalagi kami jadi tuan rumah, malu dong kalau kalah,” tambah Liliyana.
Kevin dan Greysia Tumbang
Ajang Indonesia Open Super Series Premier 2014 merupakan debut Kevin dan Greysia. Keduanya sebetulnya fokus di nomor ganda putra dan ganda putri. Merangkak dari kualifikasi, Kevin dan Greysia membuat kejutan dengan menaklukkan ganda campuran berpengalaman seperti Fran Kurniawan dan Shendy Puspa Irawati hingga puncaknya mereka mampu melumpuhkan unggulan pertama, juara bertahan sekaligus peraih medali emas Olimpiade London 2012, Zhang Nan dan Zhao Yunlei
Saat menghadapi Shin dan Lee, Greysia dan Kevin terlihat bersemangat dan sempat mengejar ketinggalan dari 7-11 ke 12-12, akan tetapi mereka akhirnya kandas 16-19.
Mencoba bangkit di set kedua, Kevin dan Greysia tidak tampil seperti biasanya. Pasangan dadakan ini banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri yang tentunya menguntungkan ganda negeri Ginseng ini.
Seusai pertandingan, Kevin menilai Lee yang merupakan pemain berpengalaman lebih pintar mengontrol permainan. “Lee lebih pintar. Dia tahu arah pengembalian shuttlecock kami, sudah ketebak sama dia. Yong Dae bisa mengatur irama permainan dan membuat permainan kami tidak berkembang,” kata Kevin.
Khusus bagi Greysia Polii yang tidak hanya berpasangan dengan Kevin di ganda campuran, dia juga bernasib sial di ganda putri. Bersama “duet sehatinya”, Nitya Krishinda Maheswari, salah satu ganda putri di Piala Uber 2014 ini takluk di babak kedua atas Ma Jin dan Tang Yuanting dengan 21-17, 15-21, dan 21-15, dalam partai yang berlangsung beberapa jam setelah Greysia dan Kevin tumbang. (Humas PBSI/tournamentsoftware.com).
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...