Gara-gara Anggur Perjamuan, Tiga Kristen Iran Ditangkap
SATUHARAPAN.COM - Tiga orang Kristen Iran ditangkap karena dianggap mengambil minuman anggur secara ilegal, dan saat ini mereka menjalani tuntutan hukuman.
Ketiga orang itu adalah orang Kristen baru, dan ditangkap polisi Iran pada 13 September lalu bersama Pendeta Youcef Nadarkhani beserta istrinya. Pendeta Youcef Nadarkhani dan istrinya dilepaskan, namun ketiga orang itu ditahan. Ketiganya diidentifikasi sebagai Yasser Mossayebzabeh, Saheb Fadaie, dan Mohammad Reza Omidi.
Mereka dituntut melanggar keamanan nasional. Apabila terbukti bersalah, mereka akan menjalani hukuman. Keputusan tentang kasus ini ditentukan pada minggu-minggu ini.
Dengan berkembangnya sikap anti-Kristen di negara tersebut, 200 orang Kristen telah dipenjarakan sejak tahun lalu. Sebanyak 43 orang ditahan pada bulan Agustus.
Pemerhati Timur Tengah, Rob Duncan, menyatakan, ”Rezim Iran sedang melakukan kampanye yang aktif melawan gereja-gereja rumah dan para pemimpin gereja rumah banyak yang ditangkap dan ditekan. Kebebasan beragama banyak dilanggar beberapa tahun belakangan, terutama kepada agama minoritas, khususnya Bahai, pemeluk Kristen baru, Islam Suni, Islam Sufi, bahkan Islam Syiah sendiri. Mereka dilecehkan, ditangkkap dan dipenjarakan.”
Sejak Presiden Hassan Rouhani terpilih pada 2013, menurut laporan Komisi Internasional Amerika Serikat bidang Kebebasan Beragama, jumlah individu dari kalangan agama minoritas yang ditangkap meningkat, meskipun pemerintah juga membebaskan beberapa tawanan termasuk pendeta keturunan Iran-Amerika Saeed Abedini. (christianinpakistan.com/spw)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...