Orang Kristen Tidak Dapat Menguburkan Jenazah
SATUHARAPAN.COM - Orang Kristen di Kallar Syedan mengeluh karena tidak memiliki tempat untuk menguburkan jenazah anggota keluarga yang mereka cintai. Padahal, orang Kristen sudah ada jauh sebelum wilayah itu dimekarkan. Tidak pernah ada tempat pemakaman bagi orang Kristen di Tehsil Kallar Syedan.
Orang Kristen setempat harus mengirim jenazah anggota keluarga mereka yang meninggal ke Rawat, Pirwadhai, dan Gujar Khan untuk dimakamkan.
Kallar Syedan adalah salah satu dari tujuh Tehsil di Distrik Rawalpindi, Punjab, Pakistan. Pada 1 Juli 2004, Kallar Syedan menjadi Tehsil setelah sekian lama menjadi bagian dari Tehsil Kahuta. Populasi Kallar Syehdan adalah 190.000 penduduk dengan satu kantor polisi.
Ada 300 orang Kristen di wilayah itu, terdiri atas 30 – 35 keluarga. Di samping itu, orang Kristen di wilayah tersebut juga tidak memiliki gereja. Pada Juli lalu, Menteri Dalam Negeri Chaudhry Nisar Ali Khan, sudah menyetujui sebuah lahan untuk dibangun gereja dan pemakaman di Kallar Syedan.
Menurut orang Kristen lokal, sudah berlangsung selama empat generasi orang Kristen tidak memiliki gereja dan tempat pemakaman,
“Apabila ada keluarga yang meninggal maka kami harus menempuh perjalanan sejauh 40-50 kilometer ke Gujar Khan atau Rawalpindi. Transportasi itu membutuhkan biaya yang sangat mahal. Lokasi terdekat ada di Rawat, 20 kilometer dari sini, namun karena sudah penuh kami dilarang untuk memakamkannya di sana,” keluh salah seorang Kristen lokal.
Orang Kristen setempat mendesak pemerintah untuk memperhatikan hal itu, dan meminta sebidang tanah untuk digunakan sebagai pemakaman. Mereka meminta perhatian secara intensif dari pemerintah sehingga orang Kristen di Kallar Syedan tidak perlu menghadapi tekanan tersendiri untuk mengirimkan jenazah keluarga yang meninggal ke tempat lain. (chistianinpakistan.com/spw)
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...