Garis Keras Jadi Calon Presiden Prancis
PRANCIS, SATUHARAPAN.COM-Mantan perdana menteri Prancis, Francois Fillon, memenangi pemilihan pendahuluan untuk menjadi calon presiden dari kelompok konservatif sayap kanan.
Fillon (62 tahun) memenagi sekitar 67 persen suara mengalahkan saingannya, Alain Juppe, yang hanya memperoleh 33 persen suara. Fillon dikenal sebagai reformis garis keras. Dia berjanji untuk dan bersikap tegas terhadap imigran dan ekstremis Islam. Dia akan menghadapi pemimpin Front Nasional, mariane Le Pen.
‘’Saya harus meyakinkan seluruh negeri proyek satu-satunya yang dapat mengangkat kita untuk pekerjaan dan pertumbuhan, dan untuk melawan orang-orang fanatik yang menyatakan perang terhadap kami,’’ katanya, sperti dikutip Reuters.
Pemilihan presiden Prancis akan
diselenggarakan antara Maret-April tahun depan yang akan menjadi ujian bagi partai anti kemapanan, termasuk di wilayah lain Eropa. Dan di Prancis pemilihan presiden dalam situasi kekecewaan warga dengan pengangguran dan meningkatnya gelombang esktremisme dari militan Islam.
Fillon menjadi perdana menteri pada kurun 2007-2012 semasa pemerintahan di bawah Presiden Nicolas Sarkozy.
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...