Militer Irak Seleksi Warga Cari Militan ISIS

MOSUL, SATUHARAPAN.COM – Militer Irak memeriksa satu per satu warga Mosul di wilayah yang telah direbut kembali dari kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) untuk memastikan mereka tidak membawa bom yang digunakan untuk serangan bunuh diri.

Pemeriksaan ini diawasi ketat oleh pasukan khusus Irak, karena mereka khawatir pada ancaman ISIS, di daerah yang mereka sekarang kuasai kembali.

Warga Irak dari wilayah itu diharuskan menyerahkan kartu identitas mereka, sehingga bisa dicocokkan dengan data base yang mereka miliki tentang anggota ISIS. Ini dilakukan setiap kali pasukan Irak menguasai wilayah baru yang sebelumnya dikuasai ISIS, dan menjadi proses panjang dan melelahkan yang bisa memakan waktu lebih dari sepakan untuk memastikan mana warga dan mana yang menjadi anggota ISIS.

Anggota ISIS banyak yang bersembunyi di terowongan yang mereka gali, namun banyak juga yang berbaur dengan warga, termasuk menghilangkan tanda-tana seperti tidak lagi memelihara jenggot, dan tinggal di kamp pengusian. Mereka bisa membangun sel ‘’tidur’’ ISIS di lingkungan Mosul yang berpenduduk sekitar satu juta jiwa.

Warga yang diperiksa bahkan harus membuka baju untuk memastikan mereka tidak membawa bom bunuh diri. Mereka berbaris dan menunggu dipanggil.

Militer Irak memperkirakan ada 39.000 orang yang dicari, dan sekitar 80 persen dari mereka adalah teroris. Yang mereka maksudkan adalah warga yang bergabung dengan ISIS. Sebagian mereka, menurut Reuters, adalah warga dari kelompok Sunni yang tidak puas pada pemerintahan yang didominasi dari kelompok Islam Syiah.

Namun militer meminta kerja sama mereka untuk menghabisi Daesh, sebutan untuk ISIS dalam bahasa Arab. Bahkan juga mereka diminta membantu untuk mengidentifikasi anak-anak yang direkrut oleh ISIS.

Editor : Sabar Subekti