Garut, Obat Terbaik untuk Masalah Usus
SATUHARAPAN.COM – Garut, atau ararut, atau juga disebut irut, adalah sejenis tumbuhan berbentuk terna yang menghasilkan umbi yang dapat dimakan. Walau tidak pernah menjadi sumber pangan pokok, garut kerap ditanam di pekarangan di pedesaan sebagai cadangan pangan dalam musim paceklik. Bukan hanya itu, garut sejak lama juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
Garut, yang memiliki nama ilmiah Maranta arundinacea, L., dan masuk dalam keluarga Marantaceae, seperti dikutip dari wikipedia.org, adalah terna menahun, tegak, dengan batang-batang bercabang menggarpu. Tinggi tumbuhan ini mencapai 40–100 cm.
Rimpangnya lunak dan membengkak, berdaging, keputih-putihan atau kemerahan, dengan sisik daun putih kemerahan.
Daunnya bertangkai panjang, berpelepah pada pangkalnya dan menebal, dengan helaian bentuk lonjong atau bundar telur-melonjong berujung runcing. Bunganya majemuk dalam malai terminal (di ujung batang), zigomorfik, berwarna putih. Buahnya melonjong, merah tua, gundul sampai berambut.
Garut adalah tumbuhan asli Meksiko, Amerika Tengah, Hindia Barat (termasuk di dalamnya Kuba, Puerto Riko, Trinidad), dan Amerika Selatan (Brasil, Peru, Ekuador, Kolombia, Venezuela, Suriname, Guyana, Guyana Prancis). Dalam penyebarannya, tumbuhan ini dibudidayakan di banyak negara tropis, dan menjadi hasil budidaya penting di negara-negara Jamaika, Bahama, Bermuda, Netherlands Antilles, India, Sri Lanka, Tiongkok (Guangdong, Guangxi, Hainan, Yunnan), Taiwan, Mauritius, Réunion, Equatorial Guinea, Gabon, Kamboja, Filipina, dan Indonesia.
Kepulauan Karibia, mengutip wikipedia.org, adalah penghasil tepung garut terkenal. Di Asia, tepatnya di Negara Bagian Kerala di India, garut yang disebut koova, dibudidayakan untuk produksi tepung yang mudah dicerna.
Tumbuhan ini punya banyak nama dalam bahasa Inggris, yakni arrowroot, maranta, West Indian arrowroot, obedience plant, Bermuda arrowroot, araru, ararao, atau hulankeeriya.
Di Indonesia, garut dikenal dengan berbagai nama daerah, di antaranya sagu (Palembang); sagu bamban (Batak); sagu belanda, sagu betawi, ubi sagu (Melayu); sagu rarut (Minangkabau). Di Jawa, garut juga dikenal dengan berbagai nama lokal, seperti patat sagu, larut (Sunda); angkrik, garut, gaerut, irut, larut, rarut, jlarut, klarut, waerut (Jawa); arut, larut, laru, salarut (Madura).
Di Bali, tumbuhan ini disebut krarus atau marus. Di Sulawesi Utara, tumbuhan ini juga dikenal dengan berbagai nama, yakni arerut towang, tawang, labia walanta, pi walanda. Lain lagi di Maluku Utara, garut dikenal dengan berbagai nama pula, yakni péda-péda, péda sula, huda sula, dan hula moa.
Khasiat dan Manfaat
Garut terutama ditanam untuk diambil umbinya, yang menghasilkan pati berkualitas tinggi, berukuran halus, dan berharga mahal. Rimpang garut dapat dijadikan sumber karbohidrat alternatif untuk menggantikan tepung terigu. Dilihat nilai nutrisinya per 100 gr, berdasarkan Data Nutrisi USDA, garut mengandung karbohidrat 13,39 gr, serat pangan 1,3 gr, lemak 0,2 gr, protein 4,24 gr.
Tepung garut baik untuk dikonsumsi oleh orang yang lemah atau yang baru sembuh dari sakit, karena mudah dicerna oleh penderita masalah perut atau masalah usus. Tepung ini juga digunakan sebagai pengenyal berbagai macam makanan, bumbu, sup, gula-gula, masakan dan makanan pencuci mulut seperti puding dan es krim.
Selain diolah sebagai bahan makanan, umbi garut memiliki khasiat sebagai obat herbal. Bubur dari rimpang yang masih segar digunakan sebagai obat oles luka dan luka bernanah. Patinya dicampur dengan air atau susu digunakan untuk mengobati masalah-masalah perut seperti keracunan dan diare. Seluruh bagian rimpang yang belum berserat dapat dimakan dengan cara dikukus atau dipanggang lebih dulu.
Rahmatul Mar'atirrosyida dan Teti Estiasih pada 2015 melakukan penelitian mengeksplorasi aktivitas antioksidan pada garut. Penelitian berjudul “Aktivitas Antioksidan Senyawa Bioaktif Umbi-umbian Lokal Inferior” yang dimuat dalam Jurnal Pangan dan Agroindustri, seperti dikutip dari jpa.ub.ac.id, menyebutkan selain mengandung karbohidrat tinggi, ima jenis umbi yakni garut, gembili, gadung, ubi kelapa, dan kimpul, mengandung senyawa bioaktif seperti dioscorin, diosgenin, dan fenol, yang dapat berfungsi sebagai antioksidan.
Pada tahun 2015 juga, Miftah Faridh Chairil dan Lilik Kustiyah dari Institut Pertanian Bogor, melansir penelitiannya seperti dikutip dari repository.ipb.ac.id, tentang umbi garut dapat mengurangi risiko anemia.
Garut ternyata juga dimanfaatkan dalam industri. Bubur yang dihasilkan dari rimpang dapat diolah menjadi kertas, karton, bantal, dan papan tembok, dan patinya sebagai bahan dasar bedak, lem, dan sabun. Ampas sisa pembuatan tepung dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk.
Daun garut di beberapa wilayah, digunakan sebagai pembungkus. Sementara itu, beberapa kultivar garut dengan daun yang berwarna menarik digemari pula sebagai tanaman hias.
Editor : Sotyati
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...