Tomat, Buah Sehat Kaya Antioksidan Alami
SATUHARAPAN.COM - Tomat (Solanum lycopersicum) dikenal sebagai buah yang mengandung berbagai vitamin dan senyawa antipenyakit yang baik bagi kesehatan. Buah ini dapat dikonsumsi langsung ataupun ditambahkan pada aneka masakan favorit. Penelitian Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, dikutip dari litbang.pertanian.go.id, menyebutkan zat aktif utama dalam tomat yang ditemukan dalam jumlah besar adalah likopen.
Likopen sangat bermanfaat bagi kesehatan. Likopen juga dapat berfungsi sebagai antioksidan alami, mencegah kanker, dan menekan terjadinya osteoporosis. Likopen banyak ditemukan dalam buah-buahan lain yang mengandung beta-karoten berwarna merah seperti semangka, pepaya, jambu.
Penelitian Harvard School of Public Health yang dimuat dalam situs web American Cancer Society menyebutkan mengkonsumsi tomat yang kaya beta-karoten secara rutin dapat mencegah atau memiliki risiko lebih rendah terhadap jenis penyakit kanker tertentu, yaitu prostat, usus, dan paru-paru.
Berbagai penelitian juga menemukan, likopen dalam tomat akan lebih mudah diserap tubuh jika diproses menjadi olahan seperti jus dan pasta.
Tumbuhan dengan siklus hidup singkat ini memiliki buah berwarna hijau, kuning, dan merah, yang biasa dipakai sebagai sayur dalam masakan atau dimakan secara langsung tanpa diproses. Tomat, yang masih sekeluarga dengan ketang dan terong, yang mengandung senyawa alkaloid, memiliki batang dan daun yang tidak dapat dikonsumsi.
Tomat mengandung lemak dan kalori dalam jumlah rendah, bebas kolesterol, dan merupakan sumber serat dan protein yang baik. Selain beta-karoten, antioksidan likopen, dan vitamin C, tomat juga kaya akan vitamin A dan kalium. Menurut peneliti Franceschi dan timnya, satu buah tomat ukuran sedang mengandung hampir setengah batas jumlah kebutuhan harian (required dailyallowance/RDA) vitamin C untuk orang dewasa.
Penyebaran dan Aneka Nama
Tomat adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae. Wikipedia menyebutkan tomat adalah tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru.
Andrew F Smith dalam buku The Tomato in America, menyebutkan tomat kemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan. Setelah Spanyol menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat ke koloni-koloni mereka di Karibia. Spanyol kemudian juga membawa tomat ke Filipina, yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lain di seluruh Benua Asia. Spanyol juga membawa tomat ke Eropa. Tanaman ini tumbuh dengan mudah di wilayah beriklim Mediterania.
Kata tomat berasal dari kata dalam bahasa Nahuatl (secara historis dikenal sebagai Aztec), “tomatl”. Berkait dengan penyebarannya, tomat memiliki berbagai nama, yakni tomato, garden tomato (Inggris), terung masam, tomato (Malaysia), ca chua, ca tomach (Vietnam), ma khuea (Thailand), kamatis (Filipina), fan qie (Tiongkok).
Tanaman tomat, ditanam sebagai tanaman buah di ladang, pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1 – 1.600 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini tidak tahan hujan, sinar matahari terik, serta menghendaki tanah yang gembur dan subur.
Terna setahun ini, tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain, dengan tinggi mencapai 0,5-2,5 m, bercabang banyak, berambut, dan berbau kuat. Batangnya bulat, menebal pada buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan.
Daunnya majemuk menyirip, letak berseling, bentuknya bulat telur sampai memanjang dengan ujung runcing (acutus), pangkal membulat. Helaian daunnya yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang 10-40 cm, warnanya hijau muda.
Bunganya majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, dengan mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning.
Buah tomat berbentuk buah buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengkilap, beragam dalam bentuk maupun ukurannya.
Bijinya banyak, pipih, warnanya kuning kecokelatan.
Tomat memiliki tampilan warna bermacam-macam ketika masak, dari hijau, kuning, jingga, merah, ungu (hitam), serta belang-belang.
Manfaat Buah Tomat
Orang mengenal tomat buah, tomat sayur, serta tomat lalapan. Tomat merupakan salah satu buah yang relatif murah harganya di pasaran, tak mengherankan selalu ada di dapur ataupun kulkas. Selain yang disebutkan di atas, buah ini juga merupakan sumber vitamin K, folat, thiamin, niacin, vitamin B6, magnesium, fosfor, tembaga, serta rendah sodium, lemak jenuh, kalori maupun kolesterol.
Penelitian yang dilakukan Alissya Swastika NSP, Mufrod, Purwanto dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, menunjukkan sari tomat memiliki aktivitas antioksidan. Semakin tinggi konsentrasi sari tomat, semakin tinggi pula aktivitas antioksidannya.
Antioksidan berguna menangkal radikal bebas yang menyebabkan penuaan dini, ditandai dengan kondisi kulit kering, bersisik, kasar, disertai munculnya keriput dan noda hitam atau flek. Menurut para ahli, menambahkan tomat ke dalam menu makanan mendatangkan banyak manfaat.
Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, yang dilakukan Mudjiwijono Handaru, Nunuk Sri M, dan Indah Srini, seperti dikutip dari situs ub.ac.id, menyebabkan pemberian jus tomat dapat menurunkan jumlah sel epitel bronkhus akibat paparan asap rokok secara signifikan, hingga sama dengan kondisi normal. Eksperimen dilakukan pada 20 tikus jantan usia 2-3 bulan dengan berat badan 150-200.
Penelitian yang dilakukan Hastuti Handayani, Kusmiyati, dan Ni Made Sumatyawati dari Program Studi Ilmu Keperawatan dan Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram, dikutip dari jurnal.unram.ac.id, menunjukan bahwa pemberian terapi tomat, berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi. Selain beta-karotin, tomat juga mengandung vitamin E sebagai anti oksidan, yang dapat mencegah aglutinasi darah, sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Editor : Sotyati
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...