Gatot Dijadwalkan Senin Diperiksa KPK
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menjadwalkan pemeriksa terhadap tersangka Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho terkait kasus dugaan suap kepada hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan pada hari Senin (3/8).
Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan KPK, Indriyanto Seno Adji mengatakan pemeriksaan tersebut dilakukan setelah sebelumnya Gatot dan istrinya, Evi Susanti ditetapkan sebagai tersangka.
"Rencananya hari Senin akan diperiksa" kata Indriyanto Seno Adji di Jakarta Sabtu (1/8) malam.
Namun, Indriyanto mengaku belum mengetahui apakah pemeriksaan tersebut akan berujung penahanan terhadap kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
"Belum tahu," kata dia.
KPK resmi menetapkan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho (GPN) sebagai tersangka pada hari Selasa (28/7).
Plt Pimpinan KPK, Indriyanto Seno Adji membenarkan penetapan tersangka Gatot tersebut. KPK juga menetapkan istri Gatot, Evi Susanti (ES) sebagai tersangka kasus tersebut.
"Menetapkan Gububernur Sumut -Gatot dan Evi sebagai TSK (tersangka)," kata Indriyanto melalui pesan singkat, Selasa (28/7).
Menurut Indriyanto, Gatot dan Evi ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil ekspos pihaknya. Dimana telah diperoleh lebih dari dua alat bukti permulaan yang cukup.
"Hasil ekspose (pada Rapim dan tim lengkap) progress kasus OTT Hakim TUN, Semua ini berdasarkan pengembangan dan pendalaman dari pemeriksaan saksi-saksi yang ada juga perolehan alat bukti lainnya," kata dia.
Gatot disangkakan telah melanggar Pasal 6 ayat 1 huruf a dan Pasal 5 ayat 1 huruf a atau b dan atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 64 ayat 1 dan pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.
Dengan demikian, Indriyanto belum membeberkan secara lanjut mengenai penetapan tersangka itu. Informasi lebih lanjut akan disampaikan dalam jumpa pers.
Gatot dan Evi diperiksa KPK terkait kasus tersebut. Pasangan suami istri itu diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi. Keduanya juga telah dicegah berpergian ke luar negeri.
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...