GE akan Tingkatkan Belanja Penelitian Energi Ramah Lingkungan

NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Konglomerat industri Amerika Serikat General Electric pada Senin (24/2) mengatakan akan menambah belanja untuk penelitian energi ramah lingkungan sebesar 10 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 116,7 triliun) pada 2020, termasuk pada teknologi perekahan dan turbin angin.

Perluasan investasi baru dan pembentukan program penelitian dan pengembangan (R&D) yang diluncurkan pada 2005 ditujukan untuk menemukan teknologi yang dapat mengurangi biaya dan dampak lingkungan bagi pelanggan GE dan operasinya sendiri, kata perusahaan.

GE mengungkapkan bahwa investasi baru tersebut akan mendukung penelitian dalam teknologi alternatif guna mengganti air dalam proses perekahan hidrolik, yang dikenal dengan “fracking”, dan meningkatkan efisiensi turbin angin dan pembangkit listrik.

Program yang disebut “ecomagination” itu sudah menghabiskan pendapatan lebih dari 160 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 1,86 kuadriliun), dan mengurangi emisi gas rumah kaca dan penggunaan GE terhadap air, kata perusahaan itu, yang portofolio produknya mencakup mesin pesawat, pembangkit listrik, sistem geospasial dan peralatan rumah tangga.

GE telah menginvestasikan 12 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 140,1 triliun) guna memenuhi komitmennya dana 15 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 175,1 triliun) untuk program R&D hingga 2015.

Jeff Immelt, ketua sekaligus CEO GE, mengatakan bahwa program senilai 25 miliar dolar Amerika (sekitar Rp 291,7 triliun) yang kini dijalankan itu merupakan salah satu inisiatif bisnis lintas perusahaan yang paling sukses dijalankan oleh GE.

“Investasi besar dalam penelitian dan pengembangan ecomagination menghasilkan pengembalian yang besar bagi para pemegang saham dan meningkatkan penghematan biaya dan emisi untuk pelanggan kami,” katanya dalam sebuah pernyataan. (AFP)