Gedung Putih Realokasikan Anggaran Ebola untuk Zika
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Beberapa pejabat senior Gedung Putih mengatakan pemerintahan Obama akan mengalokasikan kembali anggaran senilai hampir 600 juta dolar (Rp 7,9 triliun), yang sebelumnya diperuntukkan menangani ebola dan akan dipakai untuk memberantas penyebaran virus zika.
Direktur Anggaran dan Manajemen Federal, Shaun Donovan, pada hari Rabu (6/4) mengatakan, pengubahan alokasi anggaran itu tidak cukup untuk mendukung tanggapan menyeluruh terhadap zika, dan hanya bisa mengatasi untuk sementara waktu, hingga Kongres mengambil tindakan atas permintaan tambahan darurat yang diajukan pemerintah.
Februari lalu Gedung Putih telah menyampaikan permintaan sebesar 1,9 miliar dolar (Rp 25 triliun) kepada Kongres.
Pejabat-pejabat Gedung Putih hari Rabu (6/4) memperingatkan, tanpa pendanaan itu Amerika berisiko tidak bisa menanggapi virus zika secara tepat, termasuk keterlambatan memantau dan mengendalikan nyamuk, melakukan pemeriksaan diagnostik dan mengembangkan vaksin.
“Upaya-upaya ini harus berlanjut dan tidak dapat dihentikan atau diubah dalam seketika. Kita menghadapi dua tantangan kesehatan global yang nyata, ebola dan zika. Dan kita tidak punya pilihan untuk mengorbankan yang satu demi yang lain”, kata Menteri Urusan Kesehatan dan Layanan Publik, Sylvia Burwell, kepada wartawan, seperti yang diberitakan voaindonesia.com.
Burwell mengatakan, saat ini ada 672 kasus zika di Amerika, termasuk pada 64 perempuan hamil. Satu kasus Zika terkait mikrosefali dikukuhkan terdapat di Negara Bagian Hawaii.
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...