Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Pulau Karatung Sulut
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,3 terjadi di Pulau Karatung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada Selasa (21/11) dini hari pukul 02.28 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya menginformasikan titik koordinat gempa berada di 5,76 Lintang Utara (LU) - 125,15 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 21 kilometer.
Sedangkan pusat gempa berada di 241 kilometer Barat Laut Pulau Karatung, Sulut.
BMKG menginformasikan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami.
Sebelumnya BMKG melaporkan gempa dengan magnitudo (M) 6,9 yang masuk di wilayah Mindanao, Filipina, pada Jumat pukul 15.14 WIB dirasakan hingga Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut) .
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,8, dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,50 derajat Lintang Utara (LU) dan 125,18 derajat Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 228 km barat laut Tahuna, Sangihe, pada kedalaman 63 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam slab lempeng Cotabato (intra-slab) yang tersubduksi ke bawah Mindanao. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Jumat.
Daryono menjelaskan dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Naha V MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang, dan barang besar tampak bergoyang).
Kemudian di Ondong, Kabupaten Kepulauan Talaud skala III-IV MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).
Sementara di Bolaang Mongondow, Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa Utara III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu) . Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
"Hingga hari Jumat, 17 November 2023 pukul 15.32 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ujar Daryono.
Kendati demikian, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...