Loading...
SAINS
Penulis: Melki 05:34 WIB | Selasa, 21 November 2023

Kampus Perlu Ubah Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia

Tangkapan layar Ketua Program Studi Doktor Linguistik Terapan Universitas Negeri Jakarta, Prof Endry Boerieswati, di Jakarta, Senin (20/11/2023). (ANTARA)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Akademisi dari Universitas Negeri Jakarta menyatakan pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi perlu diubah dan dikuatkan melalui pembelajaran yang berbasiskan pada kasus maupun proyek.

"Dengan dibukanya bentuk tugas akhir selain skripsi, maka akan memperkuat peran Bahasa Indonesia sebagai bahasa keilmuan yang diterapkan di kampus, " ujar Ketua Program Studi Doktor Linguistik Terapan Universitas Negeri Jakarta, Prof Endry Boerieswati, di Jakarta, Senin (20/11).

Dia menambahkan pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi juga perlu diubah, tidak hanya digunakan untuk menulis karya ilmiah tetapi juga digunakan untuk berbagai keahlian sosial, seperti kemampuan melakukan koordinasi, negosiasi, persuasi, mentoring, kepekaan dalam bantuan hingga pengambilan keputusan.

"Oleh karena itu, perlu perubahan pembelajaran Bahasa Indonesia yang seperti pengimplementasian metode studi kasus, berbasis proyek, yang diperkuat dengan pendekatan Kontekstual Adaptif Kolaboratif (KAK) yang akan mendekatkan fungsi bahasa pada dunia kerja melalui luaran mata kuliah proyek-proyek pemecah masalah yang nyata di masyarakat, " jelas dia lagi.

Ketua Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia (ADOBSI), Dr Rohmadi, mengatakan pembelajaran bahasa termasuk Bahasa Indonesia, seharusnya dapat menjadi sarana berpikir dan komunikasi di semua kesempatan.

Akan tetapi terjadi malpraktek di lapangan dalam pembelajaran yaitu pada pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK).

"Malpraktek terjadi karena masih banyak dosen pengajaran Bahasa Indonesia sebagai MKWK bukan dosen yang berlatar belakang pendidikan Bahasa Indonesia tetapi siapa saja bisa mengajar Bahasa Indonesia," kata Rohmadi.

Selain itu, pembelajaran Bahasa Indonesia di perguruan tinggi dinilai membosankan karena mengajarkan tata tulis dalam menulis skripsi seperti membuat kutipan, daftar pustaka yang mana saat ini hal seperti sudah bisa dikerjakan oleh kecerdasan buatan.

Selain itu banyak kampus yang tidak memiliki dosen tetap pengampu mata kuliah MKWK. Oleh karena itu, Rohmadi berharap terdapat perubahan dalam pengajaran Bahasa Indonesia di kampus. 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home