Loading...
SAINS
Penulis: Ignatius Dwiana 06:32 WIB | Senin, 02 September 2013

Gen Ibu Menyumbangkan Proses Penuaan

Gen Ibu menyumbangkan proses penuaan. (Foto Press TV)

SATUHARAPAN.COM - Titik-titik penelitian baru gen ibu yang diwariskan bersama dengan punumpukan perubahan selama hidup berhubungan dengan penuaan.

Para peneliti di Institut Karolinska dan Institut Max Planck untuk Biologi Penuaan menunjukkan proses penuaan bukan hanya dipengaruhi penumpukan kerusakan pembangkit sel DNA seseorang selama seumur hidup, tetapi juga DNA yang diwariskan ibu mereka.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Nature menunjukkan penelitan model tikus mengungkapkan DNA normal dan rusak yang diwariskan antar generasi.

Pembangkit sel  yang dikenal sebagai  mitokondria adalah struktur yang terletak di dalam sel dan menghasilkan sebagian besar pasokan sel ATP (adenosin trifosfat) yang digunakan sebagai sumber energi kimia.

"Mitokondria mengandung DNA mereka sendiri, yang mengubah lebih dari DNA dalam nukleus, dan ini memiliki dampak signifikan atas proses penuaan," jelas pemimpin peneiliti Nils-Goran Larsson, profesor di Institut Karolinska dan peneliti utama di Institut Max Planck untuk Biologi Penuaan, bersama Lars Olson, profesor di Departemen Neuroscience di Institut Karolinska.

"Banyak mutasi pada mitokondria secara bertahap menonaktifkan produksi energi sel," kata Nils-Goran Larsson. "Jika kita mewarisi DNA mitokondria ibu kita dengan mutasi , kita mengalami proses penuaan lebih cepat," jelasnya.

"Penelitian ini juga menunjukkan rendahnya tingkat DNA mitokondria bermutasi dapat memiliki efek perkembangan dan menyebabkan cacat otak," kata pemimpin penulis Jaime Ross di Institut Karolinska.

Para peneliti menunjukkan prestasi yang baru-baru ini dapat menjelaskan lebih lanjut tentang proses penuaan dan pentingnya pengurangan jumlah mutasi.

"Ada pelbagai manipulasi diet dan obat-obatan yang dapat mengatur fungsi mitokondria dan atau mengurangi toksisitas mitokondria. Sebuah contoh akan menjadi antioksidan," kata asisten peneliti penulis Barry Hoffer, seorang profesor tamu di Institut Karolinska.

Tim peneliti berencana melanjutkan penelitian pada tikus dan lalat buah untuk menyelidiki pengurangan jumlah mutasi dapat memperpanjang umur.

 

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home