Generasi Muda Tiongkok Minim Minat Baca
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Xu Sheng Guo, Kepala Biro Akademi Pers dan Publikasi Tiongkok, mengatakan bahwa Negeri Tirai Bambu menghadapi kendala generasi muda yang malas membaca.
Sheng Guo, sepert diberitakan Xinhua, menjelaskan bahwa lebih dari 50 persen orang yang disurvei memiliki minat terhadap bacaan yang sangat minim, dan hanya 20 persen yang puas dengan bacaan yang dimiliki mereka sendiri.
Sheng Guo menyebut tingkat inisiatif membaca negara tahun lalu adalah 78,6 persen yang berarti bahwa persentase membaca buku-buku, majalah, surat kabar atau terlibat dalam membaca secara online. Sementara 21,4 persen tidak membaca apa-apa sama sekali.
Sheng Guo mengatakan akademi yang dia pimpin meluncurkan survei tahunan dengan menyebut bahwa tingkat keterbacaan orang Tiongkok pada tahun 2005, dan menemukan bahwa setiap orang Tiongkok rata-rata membaca antara empat sampai lima buku per tahun antara tahun 2005 dan 2014.
Tahun lalu orang-orang Tiongkok hanya membaca buku 4,56 per tahun, dibandingkan dengan 12 per tahun di Perancis, 11 buku per tahun di Korea Selatan, sembilan buku per tahun di Jepang dan sekitar tujuh di AS.
“Selain itu, lebih dari 40 persen dari orang-orang Tiongkok membaca kurang dari satu buku sepanjang tahun di luar buku teks,” dia menambahkan.
Disponsori oleh Biro Pers, Publikasi, Radio, Film dan Televisi Kota Beijing, sesi pelatihan membaca diadakan di Beijing pada hari Sabtu (26/9) mendatang di Gedung Dewan Kota Beijing.
Ini adalah pertemuan pertama dari serangkaian pelatihan untuk guru, pejabat, mahasiswa dan pemilik toko buku pada promosi membaca nasional.
Sheng Guo memperkirakan sekitar 150 mahasiswa menghadiri sesi dan mendengar ceramah oleh Wang Yijun, Direktur Departemen Pelayanan Publik Biro Pers, Publikasi, Radio, Film dan Televisi di Kota Beijing.
Pemateri lainnya adalah Lin Dan, pencetus buku pegangan Minat Baca Sejak Anak. Sheng Guo menambahkan bahwa selain faktor seperti basis populasi yang besar di Tiongkok dan ketidakseimbangan dalam pembangunan ekonomi daerah, kekurangan perpustakaan umum merupakan beberapa penyebab minat baca di Tiongkok rendah.
Wang mengatakan bahwa orang-orang di Beijing membaca buku sampai dengan sepuluh buku setiap tahun selain buku teks.
"Pemuka agama dan pejabat Tiongkok telah mencemaskan menurunnya minat negara dalam mendorong warga untuk membaca. Jika kita ingin mempromosikan tingkat membaca nasional, kita harus mendorong lebih banyak akar rumput untuk membaca. Tidak hanya harus kita membaca lebih banyak buku, tetapi juga berbagi buku dengan lain, untuk menarik lebih banyak orang untuk bergabung dengan tim membaca, "kata Wang Yijun, Direktur Departemen Pelayanan Publik Biro Pers, Publikasi, Radio, Film dan Televisi di Kota Beijing.
Wang menekankan pentingnya orang tua dan anak-anak membaca bersama-sama, Wang meminta orang tua untuk membaca dengan anak-anak mereka selama 15 menit setiap hari. (xinhuanet.com)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...