Genetik Jadi Kunci Dapatkan Beras dan Tomat Unggul
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Para ilmuwan, pada Minggu, (27/7), memperlihatkan kode genetik beras Afrika, dan salah satu jenis tomat liar, data yang menurut mereka, bisa membantu mengembangkan tanaman yang lebih kuat.
Tim tersebut menjelaskan, secara rinci urutan genom dari dua spesies tanaman itu, dalam makalah terpisah di jurnal Nature Genetics.
“Berhubung populasi dunia diperkirakan akan melonjak, dari 7,1 miliar menjadi lebih dari sembilan miliar pada 2050, ahli biologi tanaman harus menghadirkan revolusi ramah lingkungan, dengan menciptakan tanaman yang hasil panennya dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dari saat ini, dengan mengurangi input (seperti air, pupuk dan pestisida lebih sedikit),” menurut makalah tentang beras.
“Beras berperan penting, dalam membantu memecahkan masalah mengenai bagaimana cara memberi makan sembilan ribu orang,” tambah makalah itu.
Beras Afrika, dikenal dengan nama ilmiah Oryza glaberrima, lebih tahan terhadap musim kemarau, dibandingkan dengan spesies Asia (Oryza sativa).
Mengungkapkan ciri genomnya, tim pakar genetika internasional menyimpulkan, bahwa beras Afrika berasal dari spesies liar, di sebuah kawasan di dekat sungai Niger sekitar 3.000 tahun lalu sekitar 7.000 tahun setelah beras Asia ditemukan.
Penelitian kedua, terhadap tomat Amerika Selatan Solanum pennellii, yang tidak bisa dimakan, berhasil mengidentifikasi gen penting sehubungan dengan pengembangan dan pemasakan buah yang tahan terhadap dehidrasi.
Spesies tersebut sudah digunakan untuk meningkatkan tomat biasa, Solanum lycopersicum, melalui kawin silang.
Data tersebut mungkin bisa membantu mengembangkan tomat yang lebih lezat dan tahan terhadap stres, kata penulis penelitian. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...