Gerakan Mahasiswa Harus Fokus pada Pemberantasan Korupsi
CISARUA, SATUHARAPAN.COM - Gerakan mahasiswa sebaiknya fokus pada aksi-aksi pemberantasan korupsi. Sebab, kehancuran Indonesia saat ini bersumber dari korupsi yang merajalela hampir di hampir semua sendi kehidupan bermasyarakat.
Hal itu dikemukakan Sekjen Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Firman Tendry, dalam pendidikan dan pelatihan aktivis gerakan mahasiswa yang dilaksanakan oleh Hamas (Himpunan Aktivis Mahasiswa Universitas Nasional) di Cisarua, Bogor, Sabtu (30/11).
Firman Tendry mengatakan, negara Indonesia kini sudah berada di ambang kehancuran akibat rusaknya moralitas pejabat pemerintahan dan wakil rakyat, baik di pusat maupun daerah-daerah.
"Kehancuran Indonesia sudah hampir sempurna akibat korupsi, mismanajemen pemerintahan yang terjadi di pusat hingga ke daerah. Sistem demokrasi yang muncul setelah reformasi ternyata belum menciptakan pemerintahan yang bersih, malah menimbulkan korupsi di hampir semua sendi kehidupan bermasyarakat," kata dia.
Oleh sebab itu, kata Firman Tendry, diperlukan gerakan mahasiswa yang berani untuk mengembalikan cita-cita reformasi dan proklamasi Indonesia yakni terciptanya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan pemerintahan yang bersih dan amanah.
Harapan senada juga dilontarkan mantan aktivis gerakan mahasiswa era 1980-an, Adi Lazuardi. Demo-demo mahasiswa seharusnya fokus di kantor polisi, kejaksaan, dan pengadilan, agar instansi penegak hukum itu ikut aktif seperti KPK dalam pemberantasan korupsi.
Setelah reformasi, bidang penegakan hukum cenderung lemah, bahkan terkesan semakin amburadul, yang mengakibatkan korupsi terjadi secara masif mulai dari pemerintahan dan DPR pusat hingga ke daerah, kata dia.
"Gerakan mahasiswa juga harus terus menekan pengadilan agar menjatuhkan hukuman seberat-beratnya kepada koruptor dan memiskinnya," kata dia.(Ant)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...