Gerakan Nasional Mencari Kehendak Tuhan
Sebuah sistem besar terdiri atas sistem yang lebih kecil.
SATUHARAPAN.COM – ”Ketika tiba bulan yang ketujuh, sedang orang Israel telah menetap di kota-kotanya, maka serentak berkumpullah seluruh rakyat di halaman di depan pintu gerbang Air. Mereka meminta kepada Ezra, ahli kitab itu, supaya ia membawa kitab Taurat Musa, yakni kitab hukum yang diberikan TUHAN kepada Israel.” (Neh. 8:1-2).
Ada kata serentak dalam catatan Nehemia. Artinya, spontan seluruh rakyat berkumpul. Ini gerakan nasional. Mereka bukan hendak demonstrasi, namun meminta Ezra, ahli kitab, untuk membacakan kitab Taurat bagi mereka. Mereka ingin mendengarkan Taurat.
Keinginan itu cukup beralasan. Agaknya mereka sadar, peristiwa pembuangan yang mereka alami bukanlah hanya karena Israel kalah perang. Tidak. Mereka sadar bahwa peristiwa pembuangan itu tidak lepas dari hukuman Tuhan karena Israel tidak lagi mematuhi perintah Tuhan.
Oleh karena itu, sebagai orang yang telah diselamatkan dari pembuangan itu dan yang telah menyaksikan bagaimana Tuhan berkarya dalam membangun tembok Yerusalem, mereka merasa perlu untuk kembali kepada Taurat.
Jelaslah, mereka membutuhkan Taurat. Memahami kehendak Allah telah menjadi kebutuhan. Sehingga, tanpa paksaan siapa pun mereka, bahkan seluruh rakyat, berkumpul dan meminta Ezra untuk membacakan kitab Taurat bagi mereka.
Menarik disimak, mereka meminta para pemimpin mereka untuk mengajar mereka. Artinya, para pemimpin diminta untuk lebih paham ketimbang mereka. Nggak mungkin bukan sang pengajar tak tahu apa-apa? Pada titik ini, Taurat bukanlah konsumsi rakyat, tetapi juga para pemimpin. Dengan kata lain, memahami kehendak Tuhan itu bukan hanya urusan rakyat, tetapi juga para pemimpin.
Tidak tanggung-tanggung dari pagi hingga tengah hari. Mereka tetap antusias. Mereka tidak hanya ingin mendengarkan Taurat, tetapi mereka juga menuntut kejelasan dari apa yang telah dibacakan. Kita perlu bertanya di sini, apakah kita juga punya minat yang besar dalam memahami kehendak Tuhan?
Belajar memang bukan hal yang menyenangkan. Belajar itu melelahkan. Tetapi, kata lelah agaknya tidak ada dalam kamus mereka karena adanya kebutuhan dalam diri! Dan sejatinya setiap orang memang perlu belajar. Setiap orang harus memperbarui dirinya. Pembaruan diri hanya akan terjadi melalui pembelajaran.
Dan bicara soal pembaruan diri, skalanya memang seharusnya nasional. Tetapi, sebuah sistem besar terdiri atas sistem yang lebih kecil. Dan setiap sistem yang lebih kecil terdiri atas individu-individu, yakni saya dan Saudara.
Email: inspirasi@satuharapan.com
Editor : Yoel M Indrasmoro
Victor Wembanyama Buat Rekor Langka di NBA
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Victor Wembanyama kembali mencuri perhatian dunia basket dengan mencatatk...