Gereja Anglikan Kanada Resmi Setujui Pernikahan Sesama Jenis
TORONTO, SATUHARAPAN.COM - Gereja Anglikan Kanada akhirnya menyetujui pernikahan sesama jenis, setelah sehari sebelumnya sempat mengumumkan penolakan berdasarkan hasil pemungutan suara yang dilangsungkan pada hari Selasa (12/7).
Lebih dari 200 delegasi menghadiri Sinode Umum tahun 2016 gereja itu yang berlangsung selama enam hari.
Pada Senin malam, melalui pemungutan suara setelah mendengar 60 pembicara, diperoleh hasil bahwa delegasi Sinode Umum gereja itu menolak pernikahan sejenis dengan kemenangan tipis bagi penolaknya.
Namun, pada hari Selasa - hari terakhir konferensi tiga tahunan - beberapa anggota delegasi berdiri dan mengatakan suara mereka belum tercatat selama pemungutan suara pada Senin malam.
Para delegasi meminta hard copy yang terperinci dari voting catatan elektronik, yang akhirnya diadakannya penghitungan ulang.
Uskup Agung Fred Hiltz, pemimpin gereja itu kemudian menyatakan resolusi yang mendukung pernikahan sesama jenis disetujui, resolusi yang sejalan dengan hukum sekuler Kanada, yang melegalkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2005.
Agar resolusi tersebut disahkan, diperlukan dukungan dua pertiga dari masing-masing tiga golongan perwakilan - awam, ulama dan para uskup.
Sebagaimana diberitakan oleh cbsnews.com, Meghan Kilty, direktur komunikasi Gereja Anglikan Kanada mengatakan pada hari Selasa (13/7) bahwa 155 delegasi memberi suara mendukung resolusi pernikahan sesama jenis dan 68 menentang, dengan tiga anggota delegasi abstain dari pemungutan suara.
Sebelum penghitungan suara pada Selasa sore, Uskup Agung Toronto bergabung dengan beberapa pastor terkemuka lainnya yang mengatakan mereka akan memberkati pernikahan sesama jenis, walau menyimpang dari hasil perhitungan suara sehari sebelumnya yang memberi kemenangan sempit bagi yang menolak pengesahan.
Sinode Umum gereja Anglikan Kanada diadakan setiap tahun, dan pemungutan suara yang terjadi hari Selasa lalu adalah puncak dari proses yang telah dimulai sejak Sinode Umum terakhir, badan legislatif gereja, meminta sebuah panel untuk menyiapkan konsep pemungutan suara.
Sekitar 1,6 juta orang Kanada mengidentifikasi diri sebagai Kristen Anglikan, menurut Statistik Kanada.
Gereja Episkopal AS, gereja Anglikan di Amerika Serikat, sebelum ini adalah satu-satunya badan Anglikan yang menyetujui pernikahan sesama jenis dan telah menghadapi kecaman karena dukungannya itu.
Awal tahun ini, para pemimpin Anglikan membatasi untuk sementara peran Gereja Episkopal AS di persekutuan global mereka sebagai sanksi atas penerimaan mereka terhadap pernikahan sesama jenis.
Namun, gereja-gereja Anglikan di sejumlah negara, seperti di Brasil, Afrika Selatan, Selandia Baru dan Skotlandia telah mengambil langkah-langkah menuju penerimaan hubungan sesama jenis
Editor : Eben E. Siadari
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...