Gereja di Berbagai Negara Sediakan Layanan Ibadah Online
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Pelayanan ibadah secara online menjadi tren secara global, karena warga harus berada di rumah dalam aturan baru di berbagai negara untuk mencegah penyebaran virus corona baru.
Pelayanan ibadah di gereja-gereja ini ditayangkan melalui internet secara langsung (live), dan sebagian merupakan rekaman video yang bisa disaksikan dan diikuti warga jemaat dalam ibadah.
Di Indonesia banyak gereja yang juga menyediakan layanan ibadah melalui internet ini, sehingga di tengah pembatasan, sehingga harus tetap berada di rumah, warga tetap bisa menjalankan ibadah, terutama pada saat peristiwa penting merayakan Paskah tahun ini.
Dewan Gereja-gereja Sedunia (WCC) menyebutkan bahwa banyak suka cita ditemukan dalam merayakan paskah dan ibadah melalui webcast, setidaknya anggota keluarga merasa lebih dekat satu sama lain, dan ini berkat kreativitas para pelayan di gereja, seperti dilaporkan situs WCC.
Dilaporkan bahwa di Australia dan Yerusalem, gereja merencanakan layanan Paskah langsung, dan anggota jemaat dapat mengikuti secara online. Dengan semangat yang sama, Majelis Uskup Ortodoks Kanonik Amerika Serikat juga memberikan pelayanan dalam siaran langsung agar umat bisa berdoa dan ibadah bersama di rumah mereka.
Sementara itu, Pendeta Annegreth Schilling dari Frankfurt, Jerman, mlalui Twitter merekomendasikan salam Paskah dengan menuliskan: "Kristus telah bangkit" untuk disampaikan ke orang lain. Umat jugaââ diundang menyampaikan salam itu di setiap pintu, disertai suguhan kecil, jika mereka mau.
Menyanyi Bersama dari Balkon
Sedangkan gereja bersama di Inggris dan Irlandia menyarankan untuk menyanyikan lagu: “Jesus Christ is Risen Today” dan “Thine be the Glory” pada pukul 10:00 pagi (waktu setempat) pada hari Minggu Paskah (12/4). Ini dilakukan secara kolektif dari berbagai tempat di mana mereka berada.
Di Jerman, disiarkan oleh televisi nasional kebaktian Paskah yang bisa diikuti oleh warga. Mereka juga diajak untuk membuka jendela di bagian akhir ibadah, dan menyanyikan nyanyian pujian Paskah yang paling terkenal di negara itu: “Christ Ist Erstanden” (Kristus, Tuhan Bangkit Lagi), agar bisa didengarkan tetangga mereka.
Gereja Jerman juga memiliki tradisi kuat band brass, sehingga terompet, trombone, alat musik tiup lain akan membuat inisiatif, yang dikenal sebagai #OsternVomBalkon (Paskah dari balkon) yang akan memperdengarkan musik yang bisa terdengar luas.(oikoumene.org)
Editor : Sabar Subekti
60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh karena Konflik Myan...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua b...