Gereja di Florida, AS, Dibakar dan Dicoreti Allahu Akbar
MELBOURNE, SATUHARAPAN.COM – Gereja di Florida kemungkinan menjadi korban kejahatan rasial pekan ini setelah ada yang membakar bangunan dan menyemprotkan cat dengan gambar swastika dan tulisan "Allahu Akbar" di sepanjang dindingnya.
New Shiloh Christian Church di Melbourne, Florida, Amerika Serikat adalah gereja berkembang pesat didirikan pada tahun 1997. Gereja itu jadi korban vandal Senin (16/2) pagi. Uskup Jacquelyn Gordon, pendiri dan pendeta senior di NSCC kepada Christian Post bahwa dia pertama kali mengenali vandalisme ini ketika polisi memanggilnya pada pukul 03:00.
"Saya merasa bahwa itu adalah kejahatan tidak masuk akal karena fakta bahwa ada tanda swastika dilukis memakai cat semprot di dinding dan ada kerusakan parah dari api," kata Gordon. "Ini menyedihkan bahwa seseorang atau gerombolan membakar gereja. Ini adalah perasaan yang menakutkan bahwa orang-orang masih menampilkan jenis kebencian! Tapi seperti yang saya telah menyatakan," Allah adalah kasih dan kita masih mengasihi dan memaafkan mereka."
Pendeta perempuan ini mengatakan kepada CP bahwa gereja tidak pernah menjadi korban vandalisme di masa lalu, dan percaya bahwa penegakan hukum akan melakukan apa yang mereka bisa untuk menangkap para pelaku." Polisi melakukan penyelidikan mereka sendiri ke dalam masalah ini dan FBI telah dihubungi."
Sebagai jemaat yang berkembang pesat, pada tahun 2012 New Shiloh membangun fasilitas pelayanan seluas 1,2 hektare di atas tanah 7 hektare. Di fasilitas itulah logo swastika dicat dan frasa "Allahu Akbar," yang diterjemahkan menjadi "Allah Maha Besar."
"Polisi Melbourne mengatakan petugas dan petugas pemadam kebakaran menemukan api setelah alarm kebakaran berbunyi. Pembakaran dengan sengaja adalah diduga kuat sebagai penyebab," TV Local 6 Orlando melaporkan . "Api merembet ke unit penyimpanan yang terhubung ke bangunan seluas 1,1 hektare."
Dengan kerusakan diperkirakan mencapai US$ 5.000 (Rp 600 juta), polisi Melbourne telah mengatakan kepada media setempat bahwa mereka belum definitif menyimpulkan bahwa itu adalah kejahatan dengan motif kebencian.
"Saya hanya akan mengatakan bahwa segala sesuatu sedang diselidiki," kata Letnan Cheryl Trainer, yang departemennya juga mempertimbangkan kemungkinan ini ulah remaja iseng. "Semua jalan akan dieksplorasi. Jika memenuhi kriteria kejahatan rasial, ini akan terus diselidiki tuntas."
Saat polisi terus menyelidiki, staf gereja menulis pernyataan pada halaman Facebook mereka untuk mengekspresikan rasa terima kasih kepada orang-orang yang pernah menawarkan dukungan kepada gereja dan Uskup Gordon pasca-vandalisme.
“Meskipun gangguan datang, kami akan terus tetap berada di jalur kasih! Beberapa stasiun berita akan ada di kebaktian kami malam ini. Kami meminta semua orang yang bisa, harap hadir malam ini untuk menunjukkan dukungan," tertulis di halaman Facebook. "Silakan lanjutkan untuk berdoa bagi perdamaian tidak hanya untuk New Shiloh tetapi untuk negara ini, kebencian bukanlah jawaban ..." (christianpost.com)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...