Gereja di Swiss Soroti Pentingnya Air Bagi Dunia
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Anggota Gereja di Swiss mengadakan simposium guna melihat pentingnya air sebagai ciptaan Tuhan, sekaligus melihat bahwa pada kemudian hari nanti ada tantangan orang-orang yang memiliki akses yang memadai bagi manusia. Hal ini merupakan salah satu pokok pembicaraan tentang pertemuan beberapa gereja tersebut yang diadakan di Etang de Mouilles, Jenewa, Minggu (15/9).
Pertemuan yang diselenggarakan gereja Swiss dan beberapa kabupaten lainnya di sekitar Jenewa, berkeinginan agar ada partisipasi Staf dan Warga Gereja pada salah satu program WCC Peduli Penciptaan dan Keadilan Iklim.
Pertemuan tersebut sebagai bagian dari seminar Time for Creation, tahunan, global, musim ekumenis doa untuk penciptaan, eko-keadilan dan perdamaian dengan bumi, sebagai agenda bulanan WCC.
Forum di Jenewa pada (15/9) ini membahas tema yang diikuti lima puluh peserta tersebut, “Danau, Kolam, dan Sungai Segar: Air Sebagai Lingkungan Hidup.” Tema tersebut bagian dari Organisasi Ekumenis (Oeku),
Oeku merupakan organisasi gereja katolik yang berhubungan dengan lingkungan, afiliasinya dengan Konferensi Uskup Swiss (ESC) dan Federasi Gereja Protestan Swiss (FEPS). Oeku berkedudukan di Bern, Swiss.
Dalam pertemuan (15/9) tersebut menarik lima puluh peserta mendengar tentang pekerjaan H2O-Energi, sebuah organisasi nirlaba membantu masyarakat memiliki akses di beberapa negara Afrika, antara lain Kenya dan Kamerun.
H2O-Energi berkedudukan di Jenewa, Swiss merupakan organisasi nirlaba yang menyediakan solusi ekonomis, ilmiah bagi produksi air minum guna kebutuhan populasi negara-negara berkembang.
Robert Rohrbach dan Georges Bolay, staf H2O-Energi, mengatakan bahwa saat ini pentingnya mencari akses ke air bersih dan sanitasi bagi masyarakat miskin di negara-negara Afrika, mengingat bahwa pada kawasan tertentu di Afrika 345 juta orang hidup minim akses air bersih.
Dr Guillermo Kerber, eksekutif program WCC tentang Perawatan untuk Penciptaan dan Keadilan Iklim, menyebut bahwa kegiatan ini seperti “ziarah air”, terutama menggunakan referensi Alkitab terhadap air.
Dinesh Suna selaku koordinator WCC bidang Ekumenical Jaringan Air mengapresiasi pertemuan tersebut dengan mengatakan bahwa keprihatinan dengan situasi sekitar dan kontras dengan keadaan di tempat lain.
“Di kota seperti Jenewa, di mana air dan sanitasi tidak menjadi masalah dan air keran aman untuk diminum, itu patut diapresiasi bahwa suara ekumenis turut mendoakan bersama untuk berdoa, bermeditasi dan mendiskusikan isu-isu air yang mempengaruhi masyarakat di seluruh dunia,” kata Dinesh. (h20energie.ch/oikumene.org)
Editor : Bayu Probo
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...