Gereja Filipina Meluncurkan Buku HIV dan AIDS
MANILA, SATUHARAPAN.COM -- Salah satu gereja anggota Dewan Gereja Dunia (DGD) meluncurkan buku mengenai HIV dan AIDS untuk mempromosikan visinya dalam memperkuat kemitraan di antara gereja-gereja dan organisasi berbasis agama di Filipina terkait wabah HIV.
Berdasarkan pemberitaan oikumene.org pada Rabu (19/2), gereja anggota tersebut, yaitu United Church of Christ in the Philippines (UCCP)-Cosmopolitan Church secara resmi meluncurkan buku berjudul Working Towards Ending Stigma, Shame, Denial, Discrimination, Inaction and Mis-action pada Sabtu (15/2) di Manila.
Buku tersebut mulai diusulkan pada Forum HIV Juni 2013 yang didukung oleh DGD, National Council of Churches in the Philippines (NCCP) dan Kantor Nasional UCCP.
"Di belakang publikasi ini terdapat pengenalan terhadap isu pencegahan, penanganan, dan masalah pencapan HIV yang rumit," ujar Rev. Dr Jose Andres Sotto, pendeta senior di UCCP-Cosmopolitan Church.
"Kita semua perlu mengakui bahwa pekerjaan di bidang HIV/AIDS haruslah berkesinambungan. Selain itu, kita juga perlu mengatasi banyak tantangan ketidakadilan yang terlihat dalam relasi kita dengan orang yang hidup dengan, atau secara langsung terinfeksi HIV dan AIDS," ia menambahkan.
Mantan staf anggota DGD, Dr Erlinda N. Senturias yang juga merupakan editor buku dan wakil ketua Interfaith Network of Religious Leaders yang hidup dengan atau secara langsung terinfeksi HIV dan AIDS (INERELA+), menyatakan harapannya pada gereja-gereja di Filipina untuk menjadi gereja yang "HIV kompeten".
"Gereja kami adalah gereja perkotaan yang berada di jantung kota Manila, dan kami berharap bisa memberikan kontribusi agar Filipina menjadi nol infeksi HIV , juga nol stigma dan diskriminasi, dan nol kematian akibat AIDS," Senturias menambahkan.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan gereja lokal lainnya untuk mengampanyekan hal ini," ujar Senturias. (oikumene.org/outragemag.com)
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...