Gereja-gereja AS Bunyikan Lonceng Hormati Korban Penembakan Charleston
CHARLESTON, SATUHARAPAN.COM – Puluhan gereja di negara bagian South Carolina, AS, berdentang bersamaan pada hari Minggu (21/6) sebagai tanda solidaritas kepada sembilan orang yang ditembak mati pada sebuah gereja Amerika keturunan Afrika di Charleston.
Ratusan orang memenuhi gereja Emanuel AME saat misa Minggu pagi yang dilakukan di bawah pengamanan ketat.
Pada ibadah itu, nama sembilan orang yang telah meninggal dunia disebut satu per satu, yang merupakan kebaktian pertama sejak serangan hari Rabu (17/6).
Pendeta tamu yang memimpin ibadah itu, John Gillison, mengatakan "setan masuk" tetapi gagal "menguasai gereja Anda".
Kursi pendeta Clementa Pinckney, salah satu korban tewas dalam penembakan, ditutup dengan kain hitam.
Kain hitam ditaruh pada kursi Pendeta Clementa Pinckney, salah satu korban yang dibunuh pria bersenjata.
"Mereka ada di rumah Tuhan, mengkaji kata-katanya, berdoa bersama," kata Pendeta John Gillison.
"Tetapi setan juga masuk. Dan setan berusaha berkuasa," katanya. Tetapi, dia menambahkan, "Setan tidak bisa menguasai kami. Dan setan tidak bisa menguasai gereja."
Sementara itu polisi menyelidiki sebuah informasi yang ditaruh di internet, kemungkinan oleh Dylann Roof, yang diduga melakukan penembakan.
Pesan ini kemungkinan dapat mengungkap alasan penyerangan. (bbc.com)
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...