Gereja Katolik Prancis Tak Tandatangani Deklarasi Kebebasan Berekspresi
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Gereja Katolik di Prancis tidak menandatangani deklarasi tentang kebebasan berekspresi yang ditulis oleh Reporters Without Borders (RSF).
Deklarasi itu diusulkan setelah serangan teror bulan lalu terhadap majalah satir Prancis, Charlie Hebdo. Deklarasi ditujukan terutama pada kelompok-kelompok keagamaan dan merupakan panggilan mereka untuk mendukung kebebasan berbicara, terlepas dari kemungkinan bahwa iman juga bisa dikritik.
"Tidak ada konsep tentang apa yang suci untuk dikenakan pada orang lain," kata pernyataan dalam deklarasi itu, seperti dikutip Christian Today. "Setiap orang bebas untuk menyampaikan kritik, bahkan kritik yang kasar, dari setiap sistem pemikiran politik, filsafat atau agama."
Sekretaris Jenderal RSF, Christophe Deloire, mengatakan penembakan di Paris dan dampak selanjutnya menunjukkan "kebutuhan untuk pesan yang jelas dalam mendukung kebebasan informasi".
Debat publik tidak boleh "dipaksa atau dibatasi oleh keyakinan atau sensibilitas pada sektor ini, sektor itu," tambahnya.
Deklarasi tersebut telah mendapat dukungan dari berbagai pemimpin agama di Prancis. Kepala Federasi Gereja Protestan, François Clavairoly, Dalil Boubakeur yang memimpin Masjid Paris dan Dewan Ibadah Muslim Prancis, dan Presiden Prancis Buddha Union, Marie-Stella Boussemart, telah menandatangani dokumen itu.
Kepala Rabbi, Haim Korsia, telah memberikan dukungan kepada prinsip deklarasi, tetapi menyerukan respon kolektif dari semua pemimpin agama di Perancis.
Namun, tidak ada perwakilan dari Gereja Katolik di antara pemimpin agama yang tercantum dalam penandatangan. Menurut situs berita TheTablet, presiden konferensi uskup, Uskup Agung Marseille Georges Pontier, mengatakan bahwa deklarasi "tampaknya mencurigai agama sebagai tidak aktif dalam mendukung kebebasan berbicara, jika tidak secara nyata menentang hal itu".
Dia mencatat bahwa Gereja tidak menandatangani deklarasi itu karena tidak membantu untuk menyusun, dan menyatakan penyesalannya bahwa kampanye RSF ditargetkan hanya terhadap pemimpin agama, dan tidak pada kelompok lain.
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...