Gereja Lima Roti Dua Ikan Dibuka Kembali
TABGH, SATUHARAPAN.COM – Dua puluh bulan setelah ekstremis Yahudi membakar sebuah gereja tempat Yesus Kristus sempat melakukan keajaiban terhadap lima roti dan dua ikan, dibuka kembali bagi peziarah, pada hari Minggu (12/2) dan diberitakan kembali hari Rabu (15/2).
Gereja yang terletak di Tabgh, Laut Galilea, gereja tersebut menjadi target pembakaran kelompok ekstremis pada Juni 2015, dan salah satu bagian gereja tersebut mengalami kerusakan.
Saat menggelar pertemuan lintas agama dalam pembukaan kembali gereja tersebut, Presiden Israel, Reuven Rivlin menyampaikan pernyataan tentang penganiayaan dan kebebasan beragama.
Baca Juga: |
Dia mendesak warga Israel agar menghormati hak beribadah kepada Tuhan yang sesuai dengan yang mereka sembah. “Terakhir kali saya berada di sini, kami melihat dinding dibakar dan dicoret-coret grafiti yang mengerikan,” kata Rivlin.
Biaya renovasi gereja tersebut menghabiskan lebih dari satu juta dolar (lebih kurang Rp 13,33 triliun), dan pemerintah Israel menyumbang 400.000 dolar AS (lebih kurang Rp 5,33 miliar) untuk proses renovasi yang berlangsung selama delapan bulan tersebut.
Gereja yang sempat mengalami pembakaran tersebut mengalami kerusakan di sejumlah struktur bangunannya, salah satunya lampu dari perpustakaan yang berada di gereja tersebut yang rusak. Namun, lantai gereja yang bermotifkan mosaik dari abad kelima masih utuh.
“Saya berkunjung lagi ke gereja ini, dan melihat pembaruan tempat bersejarah, khusus, dan suci ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang bekerja keras untuk mengembalikan tempat ini, dan mengatakan bahwa yang memiliki kebencian tidak bisa menang,” kata Rivlin.
Selain Presiden Rivlin dan istri, para pemimpin agama yang menghadiri pembukaan kembali gereja tersebut antara lain Kardinal Rainer Maria Woelki, Sheikh Muafak Tarif, Rabbi Alon Goshen-Gottstein.
Sementara itu, tiga ekstrimis Yahudi yang melakukan pembakaran telah didakwa atas serangan pembakaran di gereja tersebut. Serangan tersebut telah dicap sebagai kejahatan kebencian terhadap kelompok minoritas di Israel. (christiandaily.com)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...