WCC Tegaskan Penggunaan Air yang Bertanggung Jawab
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – The World Council of Churches (WCC) atau Dewan Gereja Dunia merayakan penggunaan komitmen air yang bertanggungjawab dalam sebuah acara pada Rabu (15/2) di pusat Ekumenis, Jenewa.
WCC membentuk Blue Community atau Komunitas Biru pada Oktober 2016, saat itu digelar acara khusus yang ditandai dengan kunjungan perwakilan dari Blue Planet Project, Kanada, Maude Barlow yang menganugerahkan "sertifikat komunitas biru" untuk WCC, karena membantu dan meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama dampak dari penggunaan botol air minum plastik sekali pakai yang berdampak negatif terhadap ekosistem bumi.
Saat itu, beberapa tempat minum berbentuk dispenser berbasis air pipa kemudian dipasang di berbagai sudut ruangan di Pusat Ekumenis dalam upaya untuk memberikan rasa aman, bersih dan bebas botol plastik bagi staf WCC dan pengunjung.
Pada Rabu (15/2) WCC menghormati komitmen terhadap komunitas biru tersebut dengan membuat sistem baru untuk air minum, yang diwujudkan dalam botol air yang dirancang untuk setiap staf WCC. Botol khusus yang dirancang untuk individu tersebut dilengkapi dengan logo WCC dan pesan tentang komunitas biru.
Wakil Sekretaris Jenderal WCC, Isabel Apawo Phiri, mengucap syukur dengan hadirnya sistem air minum yang baru. “Semua ini bukan hanya fasilitas,” kata Isabel Apawo Phiri.
“Alat-alat tersebut juga dilengkapi dengan statistik tentang berapa banyak botol air yang telah menyelamatkan bumi, dan berapa banyak CO2 (karbon dioksida) yang kita kurangi dengan hanya menggunakan dispenser air tersebut,” kata Isabel Apawo Phiri.
Selain itu, dia mengingatkan komunitas WCC beberapa hal penting bila ingin dianggap sebagai komunitas biru, yakni menyadari air sebagai hak asasi manusia, kemudian berani mengatakan tidak untuk penjualan dan penggunaan air kemasan di tempat-tempat dimana air keran aman untuk diminum, dan melakukan promosi pengoperasian pelayanan air minum dan pengolahan air limbah.
Koordinator ekumenis Jaringan Air (EWN), Dinesh Suna, menyatakan: "Saya senang melihat rekan-rekan saya menggunakan botol air gelas tersebut, karena akan mempromosikan budaya 'reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi) dan recycle (mendaur ulang),” kata Dinesh Suna.
Dinesh Suna mengatakan tiga hal tersebut akan membuat WCC menjadi sebuah organisasi ramah lingkungan di Jenewa.
“Saya sangat berharap bahwa gereja-gereja anggota di Eropa dan Amerika Utara akan secara aktif mempromosikan solusi berbasis air keran untuk kebutuhan air minum, baik untuk kebutuhan pribadi maupun untuk profesional,” kata Dinesh Suna. (oikoumene.org)
Editor : Eben E. Siadari
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...