Gereja Ortodoks Rusia Kecam Ukraina Atas Pengusiran Biarawan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin Gereja Ortodoks Rusia dan sekutu setia Kremlin, Patriark Kirill, hari Kamis (16/3) mengecam pengusiran biarawan dari sebuah biara di Kiev karena hubungannya dengan Rusia.
Ukraina pekan lalu mengumumkan penghentian sewa yang memungkinkan gereja menempati bagian dari biara Pechersk abad ke-11 secara gratis, tetapi para biarawan mengatakan mereka tidak akan pindah.
“Ultimatum negara atas Kiev-Pechersk Lavra merupakan tindakan yang mengerikan,” kata Kirill dalam pernyataan video.
Media Ukraina melaporkan bahwa para biarawan diberi batas waktu sampai pada 29 Maret.
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia, Maria Zakharova, mengecam kebisuan yang "benar-benar tidak dapat diterima" dari PBB tentang masalah ini.
“Saya pikir tidak ada sinyal internet di Sekretariat PBB di New York, tidak ada sinyal telepon, komputer tidak berfungsi, telepon dan TV dimatikan,” kata Zakharova pada konferensi pers.
Kompleks keagamaan kuno berkubah emas yang menghadap ke Sungai Dnipro adalah biara Ortodoks terpenting di negara itu, dengan populasi biarawan yang sampai saat ini berada di bawah yurisdiksi Moskow.
Cabang Gereja Ortodoks Ukraina mengumumkan putusnya hubungan dengan Gereja Ortodoks Rusia setelah Patriark Kirill mendukung serangan Moskow tahun lalu.
Pemerintah Kiev tidak percaya bahwa Gereja telah sepenuhnya memutuskan hubungan dengan Patriarkat Moskow dan menggrebeg gedung-gedung itu tahun lalu.
Kirill meminta orang-orang untuk "melakukan segala upaya untuk mencegah penutupan paksa biara." Dia mengatakan langkah itu akan "menyebabkan pelanggaran hak jutaan penganut di Ukraina dalam kebebasan beragama, yang dijamin oleh konstitusi Ukraina." (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Jakbar Tanam Ribuan Tanaman Hias di Srengseng
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat menanam sebanyak 4.700...