Gereja: Pemerintah Venezuela Ingin Rezim Totaliter
CARACAS, SATUHARAPAN.COM - Gereja Katolik di Venezuela pada Rabu (2/4) menuduh pemerintah sayap kiri Presiden Nicolas Maduro ingin menerapkan “pemerintahan totaliter”. Gereja juga menyalahkan mereka atas protes yang melanda negara itu.
Monsignor Diego Padron, yang mengepalai para uskup, mengecam penyalahgunaan kekerasan, penyiksaan terhadap demonstran, dan penuntutan terhadap wali kota serta anggota parlemen oposisi.
“Pemerintah membuat kesalahan karena ingin menyelesaikan krisis itu dengan cara kekerasan. Penindasan bukanlah solusinya,” kata Monsignor Padron.
Ia berpendapat, protes tersebut disebabkan oleh upaya pejabat dan otoritas republik itu untuk menerapkan Plan of the Fatherland, yang menyembunyikan penerapan pemerintahan totaliter.
Penilaian pedas itu keluar setelah muncul usul Vatikan bertindak sebagai mediator dalam upaya dialog antara pemerintah dan oposisi, setelah kerusuhan selama dua bulan yang menyebabkan sedikitnya 39 orang tewas.
Padron mengungkapkan dukungannya untuk mediasi Vatikan dalam “dialog tulus” yang akan datang, dan pemerintah juga mengindikasikan bersedia terlibat dalam perundingan semacam itu. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...