Penembakan di Pangkalan Militer AS, 4 Meninggal 16 Luka
TEXAS, SATUHARAPAN.COM - Insiden penembakan kembali terjadi di pangkalan militer Fort Hood Texas, Amerika Serikat pada Rabu (2/4). Aksi penembakan ini adalah yang kedua setelah sebelumnya terjadi pada 2009. Dilaporkan empat orang meninggal dan 16 orang luka-luka.
Komandan pangkalan Fort Hood, Letnan Jenderal Mark Milley, mengatakan dalam konferensi pers penembak adalah seorang prajurit yang sedang bertugas dan ia meninggal di tempat kejadian setelah bunuh diri dengan menembak kepalanya ketika diburu polisi militer.
Jenderal Mark Milley mengatakan, tidak ada indikasi insiden tersebut terkait dengan "terorisme" namun motifnya juga belum diketahui.
"Tidak ada indikasi bahwa insiden ini terkait dengan terorisme meskipun kita belum tahu penyebabnya," kata Jenderal Milley seperti dikutip cnn.com.
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa tentara tersebut, pernah bertugas di Irak pada tahun 2011 dan ia sedang dievaluasi karena kemungkinan memiliki gangguan mental pascatrauma.
Dalam respon awal kasus serangan ini, Presiden AS Barack Obama menjanjikan adanya penyelidikan secara menyeluruh.
"Saya hanya ingin meyakinkan kita semua, kita akan meneliti semua apa yang terjadi," kata Obama dalam sebuah pernyataan ke media. "Kami sedang bersedih hati karena hal seperti ini terjadi lagi."
Sebelumnya pada 5 November 2009 terjadi insiden serupa di pangkalan Fort Hood Texas, 13 orang meninggal dan lebih dari 32 tentara terluka dalam serangan yang paling mematikan di sebuah instalasi militer AS domestik dalam sejarah.
September lalu, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di Washington Navy Yard, membunuh 12 orang dan melukai empat orang lainnya sebelum penembak ditembak polisi. Bulan lalu, seorang warga sipil menembak mati seorang marinir di atas kapal di pangkalan Angkatan Laut AS di Norfolk, Virginia. (aljazeera.com)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...