Gereja Ramah Anak
Tugas orang tua manusiawi adalah memperkenalkan anak-anak mereka kepada orang tua ilahi.
SATU HARAPAN.COM – ”Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (Luk. 2:49). Demikianlah jawaban Yesus atas pertanyaan yang diajukan ibu-Nya. Lukas mencatat, orang tua Yesus tidak memahami apa yang dikatakan anak mereka. Catatan ini menjadi penting karena mereka agaknya lupa akan jati diri anak mereka.
Dalam jawaban Yesus itu tersirat adanya perbedaan makna antara orang tua manusiawi dan orang tua ilahi. Dan Yesus hendak menekankan hal itu kepada orang tua manusiawi-Nya.
Sejatinya, setiap orang tua harus memahami perbedaan hakiki ini. Mereka adalah orang tua manusiawi. Akan tetapi, anak mereka, sebagaimana diri mereka juga, memiliki orang tua ilahi. Nah, setiap orang tua seharusnya mengizinkan, bahkan mendorong anak-anak mereka, untuk berada dalam rumah orang tua ilahi mereka.
Itu jugalah yang dilakukan keluarga Nazaret itu. Baik Yusuf maupun Maria, meski mereka tidak mengerti apa yang dimaksud anak sulung mereka, mereka tidak mengomeli Yesus. Bahkan, Maria, sebagaimana dicatat dalam Injil Lukas, ”menyimpan semua hal itu di dalam hatinya.”(Luk. 2:51).
Tak hanya Yesus, Samuel pun berada di dalam rumah orang tua ilahinya. Yang akhirnya membuat dia makin disukai, baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia (1 Sam. 2:26). Keberadaan Samuel tinggal di Bait Allah memang tidak lepas dari peran Hana. Ibunda Samuel itu memahami bahwa Samuel adalah pemberian Tuhan. Dan karena itulah, Hana mengembalikannya kepada Tuhan.
Hana perempuan biasa. Namun, tindakannya itu membuktikan bahwa dia merupakan ibu yang baik. Sebagai orang tua manusiawi, dia memperkenalkan Samuel dengan orang tua ilahinya. Tugas utama orang tua manusiawi adalah memperkenalkan anak-anak kepada orang tua ilahinya.
Itulah inti Gereja Ramah Anak. Gereja Ramah Anak bukanlah melulu soal fasilitas yang membuat anak merasa aman dan nyaman. Sungguh bukan itu. Akan tetapi, gereja memahami bahwa setiap anak mempunyai orang tua manusiawi dan orang tua ilahi. Dan tugas orang tua manusiawi adalah memperkenalkan anak-anak mereka kepada orang tua ilahi.
Orang tua manusiawi perlu mendorong anak-anak mereka untuk berada di dalam rumah Bapa. Sehingga anak-anak mereka pada akhirnya lebih memahami dan melakukan kehendak Bapa Surgawinya.
Editor : Yoel M Indrasmoro
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...