Gereja Seluruh Dunia Bertermu Bahas Tradisi Reformasi Ubah Masyarakat
GENEVA, SATUHARAPAN.COM - Perwakilan pimpinan Gereja tertinggi, pendidik teologia dan aktivis sosial dari seluruh dunia akan bertemu pada Konsultasi Kembar Internasional yang diselengarakan pada 19-23 November di São Leopoldo, Brasil, untuk merenungkan bagaimana tradisi Reformasi di dunia telah memberikan kontribusi melalui pendidikan untuk mengubah masyarakat.
Bread for the World, Asosiasi Gereja Protestan dan Misi di Jerman (EMW), Faculdades EST, Yayasan Francke dan Universitas Halle bekerjasama dengan Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches) dan mitra ekumenis internasional lainnya melakukan konsultasi internasional dengan tema "Reformasi, Pendidikan, Transformasi" dalam konteks perayaan ulang tahun 500 Reformasi pada 2017.
Sebagai bagian dari konsultasi kembar, yang pertama akan berlangsung di São Leopoldo, Brasil, pada bulan November 2015 dan pertemuan keduanya direncanakan akan diselengarakan pada Mei 2016 di Halle, Jerman.
Konsultasi ini bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada semua mitra yang terlibat dalam berbagai bidang pendidikan transformatif, memperdalam dialog dengan tema Reformasi dan dunia dari perspektif global, serta mendampingi the Pilgrimage of Justice and Peace WCC dan merefleksikan perspektif ekumenis dari Dewan relevansi tradisi Reformasi.
Elemen penting dari konsultasi pertama di São Leopoldo akan menyertakan kuliah utama yang diikuti sekitar 100 peserta yang berasal dari Afrika, Asia, Amerika Utara dan Amerika Latin dan Eropa melalui diskusi lokakarya dan pertukaran tentang apa artinya bagi gereja-gereja dalam tradisi asrama untuk mengekspresikan saksi sosial hari ini.
Konsultasi ini sengaja dirancang sebagai ruang pertukaran budaya dan ekumenis, yang melibatkan peserta dari tradisi gereja yang berbeda.
"kegiataan konsultasi kembar ini menggambarkan bagaimana Dewan Gereja Dunia dan Pendidik Teologi berkomitmen untuk bekerja sama dalam membangun jaringan ekumenis yang luas," kata Eksekutif Pendidikan Teologi Dewan Gereja Dunia, Prof. Amélé Ekue
Sementara itu, Prof. Dr Wilhelm Wachholz, rektor Perguruan Tinggi EST, mengungkapkan kegembiraan tentang acara yang akan datang.
"Kami merasa terhormat untuk menjadi tuan rumah konsultasi kembar pertama dan menantikan kehadiran peserta dan staf dari seluruh dunia ke kampus kami. Mungkin itu berbagi buah, refleksi dan inspirasi yang kongkrit, tindakan transformatif ", kata Wachholz.
Panitia penyelanggara berharap diskusi ini dapat memberikan kontribusi untuk proses refleksi konstruktif-kritis dengan pendekatan yang berbeda untuk peran transformasi pendidikan. Program empat hari tersebut mengajak peserta untuk mendiskusikan isu-isu seperti peran gereja dan pendidikan dalam proses demokrasi dan bagaimana tradisi gerejawi berhubungan dengan pluralisme agama, serta konsep teologi publik yang muncul dari berbagai pemahaman gerejawi. (Oikumene.org)
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...