Gerindra Siap Voting Demi Tolak RAPBN 2016
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengupayakan voting guna menolak pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 dalam Rapat Paripurna DPR hari Jumat (30/10) ini.
Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Nizar Zahro, mengatakan pihaknya konsisten menolak pengesahan RAPBN 2016 dengan masuknya Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk BUMN dalam jumlah besar.
Menurut dia, tidak ada alasan bagi Gerindra untuk menerima atau menolak dengan catatan postur anggaran negara tahun depan. "Tidak ada menerima dengan catatan. Tidak gentle itu. Tapi menolak pun, kami konsisten yang kami tolak, karena ada program prioritas dan tidak prioritas," ucap Nizar kepada sejumlah wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Jumat (10/10).
Lebih lanjut, dia mengakui peluang Fraksi Partai Gerindra untuk mengagalkan RAPBN 2016 sangat kecil, jika dilihat dari peta politik parlemen. Namun, itu tidak akan menyurutkan semangat Gerindra untuk mengupayakan voting.
"Walaupun kelihatan kami kalah, kami siap voting. Itu sesuai mekanisme yang ada," kata Nizar
Senada, anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra lainnya, Edhi Prabowo, juga memastikan sikap pihaknya tidak akan berbeda dengan pandangan mini fraksi yang telah disampaikan dalam Rapat Badan Anggaran DPR, hari Kamis (29/10).
"Dalam aturan tata persidangan, walau sudah kelihatan kalah, voting tetap harus dilakukan. Gerindra tegas (menolak) kalau pemerintah ngotot ingin melaksanakan keinginannya," kata Edhi.
Edhi mempertanyakan urgensi pemerintah memaksakan PMN ke BUMN pada tahun depan. Idealnya, lanjut Edhi, anggaran PMN dialihkan untuk mendanai program-program yang dampaknya menyentuh langsung pada masyarakat.
"PMN, apa urgen menyuntikkan PMN ke BUMN sekarang, sedangkan alokasi Dana Desa baru 10-15 persen," tutur Edhi.
Editor : Sotyati
Ratusan Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka dalam Pertempu...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Ratusan tentara Korea Utara yang bertempur bersama pasukan Rusia mela...