Novanto Ogah Tanggapi Anggaran Bangun Gedung di RAPBN 2016
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto, enggan mengomentari masuknya anggaran sebesar 740 miliar rupiah untuk pembangunan gedung baru dan alun-alun demokrasi di Kompleks Parlemen Senayan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.
Menurut dia, hal tersebut nantinya akan diserahkan kepada Sekretaria Jenderal DPR. Sehingga, lebih baik tidak ditanyakan kepadanya.
"Itu nanti diserahkan ke Sekretariat Jenderal DPR. Tanya ke Sekjen ya," ujar Novanto di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, hari Jumat (30/10).
Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia, Ahmadi Noor Supit, membenarkan terdapat anggaran tambahan sebesar 740 miliar rupiah di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2016 yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan mega proyek DPR.
"Tambahan itu ada. Soal satuan tiga untuk apa, sebetulnya tidak pernah dibahas. Tapi menurut informasi, untuk pembangunan gedung baru dan alun-alun demokrasi," kata Supit di Kompleks Parlemen, hari Kamis (29/10).
Menurut dia, pembangunan gedung baru saat ini diperlukan. Sebab, banyaknya jumlah orang yang hadir setiap hari ke DPR tidak sebanding dengan kapasitas gedung yang ada.
Awalnya, DPR akan memasukkan usulan anggaran sebesar 600 miliar rupiah sampai 700 miliar rupiah dalam RAPBN 2016 untuk pembangunan gedung baru, khususnya ruang kerja anggota DPR dan alun-alun demokrasi. Namun, setelah mendapat kritik deras dari masyarakat, usulan ini akhirnya batal diakomodasi dalam RAPBN 2016.
Kini, jelang akhir pembahasan RAPBN 2016, DPR tiba-tiba mengusulkan anggaran senilai 740 miliar rupiah dan akhirnya mendapatkan alokasi tersebut.
Editor : Sotyati
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...