Gerobak Angkringannya Dicuri, Pria Ini Sukses Berbisnis Minyak Atsiri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pebisnis yang mengalami kegagalan di satu bidang usaha biasanya akan beralih ke bisnis lain karena sebab yang berbeda-beda.
Pemilik perusahaan pengolahan minyak atsiri (essential oil) Kendal Agro Atsiri, Khafidz Nasrullah menceritakan pengalaman menjalani berbagai sektor bisnis yang berbeda menjadikan seorang pengusaha harus menekuni bidang baru dengan cara belajar sendiri atau otodidak.
“Saya otodidak, saya harus belajar sendiri (minyak atsiri, red) karena kebetulan saya gagal waktu berjualan angkringan,” kata Khafidz dalam perbincangan santai dengan satuharapan.com, di Anugerah Wirausaha Indonesia 2016, hari Rabu (23/3) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan.
Khafidz menjelaskan berjualan dengan menggunakan gerobak angkringan bukan pilihan hidupnya.
“Sebenarnya angkringan itu bukan berbisnis tapi saya hanya berupaya menyambung hidup karena orang tua saya kesulitan membiayai kuliah saya di Yogyakarta, tapi nyatanya angkringan saja saya kesulitan,” kata dia.
Khafidz meninggalkan aktivitasnya berdagang dengan angkringan dan beralih ke minyak atsiri saat dia kuliah karena gerobak angkringan yang dia miliki dicuri.
Akibat peristiwa tersebut Khafidz merasa kebingungan dengan masa depannya setelah tidak menekuni angkringan. Kemudian dia melakukan riset kecil-kecilan, dan mempelajari sendiri proses produksi tentang essential oil (minyak esensi).
Catatan Wikipedia menjelaskan minyak atsiri adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Atsiri dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak aromatik (aromatic oil), Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
Khafidz menceritakan bahwa industrinya menyerap lebih dari ribuan tenaga kerja. “Kami juga memanfaatkan potensi sumber daya alam setempat, dan petani setempat kita ajak maju,” kata dia.
Khafidz menyayangkan potensi minyak atsiri belum banyak disadari orang Indonesia. “Kami masih optimis Indonesia masih potensial beberapa tahun mendatang, karena peluang industri ini masih sangat tinggi. Kita menekuni karena banyak negara maju sudah mengenal essential oil,” kata dia.
Khafidz menjelaskan essential oil bukan untuk aroma terapi, tapi bisa untuk bahan baku sabun, bahkan untuk industri makanan dan minuman untuk perasa dan aroma.
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...