GETI Menolong Mahasiswa Teologi Mempraktikkan Ekumenisme
BUSAN, SATUHARAPAN.COM – Dalam pesan terakhir pada Sidang ke-10 Dewan Gereja Dunia yang diselenggarakan di Busan, Republik Korea sebanyak 170 peserta dalam Global Ecumenical Theological Institute (GETI) yang diadakan selama masa sidang, menegaskan bahwa mereka “percaya pada masa depan gerakan oikumenis.”
Surat yang ditujukkan kepada Sekjen WCC Rev Dr Olav Fykse Tveit mengatakan kelompok itu bermaksud “mempraktikkan” yang mereka telah pelajari selama dua minggu mereka di Korea dan meminta WCC untuk melanjutkan pendidikan seperti GETI untuk formasi ekumenikal kedepannya.
Lembaga jangka pendek tersebut menarik perhatian luas dan melibatkan dua minggu studi intensif dengan ceramah dan seminar yang disimpulkan pada penutupan sidang WCC pada 9 November 2013 lalu.
Badan mahasiswa mewakili jajaran yang luas dari tingkat mahasiswa dan seminaris dari gereja-gereja di seluruh dunia termasuk evangelis, Protestan, Pantekosta, Katolik Roma dan Ortodoks.
Menjalankan kelembagaan di tengah-tengah Sidang WCC dimana sekitar 2.700 pemimpin gereja dan orang-orang dari 345 gereja-gereja anggota WCC dikumpulkan dari tanggal 30 Oktober-8 November 2013 adalah layaknya seperti membuat suasana kelas ke dalam tatacara lapangan.
Dalam surat mereka pada sidang tersebut, para peserta mengatakan, “Ada kebutuhan besar untuk pendidikan teologi yang harus dikejar dengan cara ekumenis dan dialogis. Kami menyadari pentingnya forum seperti GETI untuk pembentukan pemimpin ekumenis masa depan dan kita memanggil WCC untuk kelanjutan dari GETI sebagai bagian dari programnya.”
Para perencana GETI, Dr Dietrich Werner, program eksekutif untuk Pendidikan Teologi WCC Ecumenical (ETE) mengatakan pihaknya menawarkan investasi penting dalam belajar ekumenis.
“Bersama dengan analogi dari Korea Ecumenical Theological Institute (KETI) dari 150 mahasiswa Korea bersama dengan Fakultas Korea, GETI telah merespon keinginan banyak teolog muda dari gereja-gereja seluruh dunia untuk badan ekumene seperti organisasi ekumenis WCC dan regional untuk berinvestasi dalam pembentukan kepemimpinan Kristen yang strategis dan forum pembelajaran ekumenis secara global dalam tahun-tahun mendatang,” kata Werner.
Peserta GETI masih harus menyelesaikan pekerjaan mereka selama beberapa bulan berikutnya dan harus menulis sebuah laporan utama pada pengalaman mereka baik di GETI maupun di sidang, dengan tujuan untuk dikirim ke perguruan tinggi, universitas, gereja-gereja dan lembaga pendukung.
Kurikulum pada GETI juga mengharuskan siswa untuk menulis esai utama pada akhir tahun pada salah satu tema utama sidang dan isi materi kurikulum GETI sebagai cara memperdalam pembelajaran dan wawasan dalam proses pembelajaran ekumenis.
Kata kunci kuliah GETI dapat ditemukan di saluran Youtube WCC, termasuk “webisode” pendek pada proses kerja GETI.
Isi penuh pada surat sidang GETI ini tersedia di Globethics.net. (oikumene.org)
Editor : Bayu Probo
Mensos Tegaskan Tak Ada Bansos untuk Judi Online
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menegaskan tak ada ...